Gerakan Tangan Kuncup Gaya Italia yang Sering Dipamerkan Vincenzo, Maknanya?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Pemain drama Korea Vincenzo menampilkan gaya tangan viji pinus atau pinecone/Instagram - Hyeongmook_kim

Pemain drama Korea Vincenzo menampilkan gaya tangan viji pinus atau pinecone/Instagram - Hyeongmook_kim

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Anda masih belum move on dari drama korea Vincenzo yang baru berakhir akhir pekan lalu? Vincenzo menjadi drama terpopuler peringkat keenam dalam sejarah tvN.

Drama yang diperankan oleh Song Joong Ki sebagai Vincenzo ini menceritakan pembalasan dendam orang-orang yang memiliki kuasa dan menyalahgunakan kekuasaan tersebut untuk hal yang salah.

Berperan sebagai orang yang tumbuh besar di Italia, Vincenzo memakai cara mafia untuk membalaskan dendam orang-orang yang tertindas. Perpaduan mafia Italia dengan pengacara Korea Selatan yang diperankan oleh Jeon Yeo Bin membuat alur cerita menjadi menarik dan lucu serta menegangkan.

Pada episode 20 dalam drama ini, Cassano dan Geumga Family mengarahkan gestur tangan terkuncup ala masyarakat Italia kepada politisi yang sedang berkampanye. Gestur tangan ini bernama Pinecone hands alias tangan biji pinus, yang memiliki makna 'apa yang kamu inginkan?'.

Cara melakukannya adalah kumpulkan semua jari pada satu titik atau poin seperti kuncup. Orang Italia menggunakan ini ketika seseorang mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal. Atau ketika seseorang dengan sarkas mempertanyakan kewarasan orang tersebut.

Gerakan tangan Pinecone sama saja makna nya dengan kita mempertanyakan 'Apa yang kamu lakukan?'. Bisa pula artinya 'Anda mau pergi ke mana?'. Terkadang diartikan pula sebagai 'Apa yang kamu inginkan?' atau 'Tapi Kenapa?'

Biasanya, saat seseorang melakukan gerakan tangan itu, orang akan menambahkan ekspresi wajah bingung atau tidak setuju.

NATHASYA ESTRELLA | WALKABOUTFLORENCE | THE PROUD ITALIAN | SOOMPI

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."