Refleksi Beradaptasi, Desainer Sapto Djojokartiko Rilis Koleksi Raya 2021

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Koleksi Raya 2021 Sapto Djojokartiko. dok. Sapto Djojokartiko

Koleksi Raya 2021 Sapto Djojokartiko. dok. Sapto Djojokartiko

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Desainer Sapto Djojokartiko merilis koleksi Hari Raya 2021. Lahirnya koleksi ini, ia anggap menjadi sebuah ruang untuk memaknai dan merefleksikan arti beradaptasi yang sebenarnya.

Ramadan kali ini, dinilai seperti mata air pelepas dahaga di tengah terik matahari yang menyinari hamparan gunung yang berliku. Seakan menandakan lahirnya sebuah harapan baru dan alasan untuk bersuka cita sejenak di tengah situasi yang terkadang masih terasa tidak menentu.

Koleksi Raya 2021 yang hadir dalam menyambut bulan Ramadan dan Idul Fitri 1442 Hijriah ini merupakan sebuah kolaborasi eksklusif dengan BRI Prioritas yang menghadirkan 35 tampilan busana. Sapto Djojokartiko hanya akan memproduksi barang tersebut secara terbatas.

Virtual styling session, untuk menunjukkan beragam gaya padu padan busana dari koleksi raya 2021 Sapto Djojokartiko dengan penata gaya Adi Surantha. dok. Sapto Djojokartiko

Seperti biasa, keseluruhan koleksi yang ditampilkan mengusung banyak detail-detail subtil yang dapat dikenakan untuk beraktivitas sehari-hari maupun ketika mendatangi acara-acara formal. Potongan busana berbentuk i-line serta a-line dengan detail puff dan oversize cutting yang merupakan ciri khas Sapto Djojokartiko juga kembali dihadirkan pada koleksi ini.

Sapto memamerkan campuran dari berbagai jenis kain pilihan dan detail unik yang dikemas dalam warna-warna cerah seperti papirus, buerre blanc, hummus, parfait, dan eucalyptus. Dalam karyanya, Sapto berharap agar bulan Ramadan ini bisa sedikit membawa kebahagiaan dan juga harapan untuk menghadapi hari-hari kedepan.

Adapun motif sulaman yang diadaptasikan di dalam koleksi ini juga terinspirasi dari motif-motif tradisional Indonesia yang kerap muncul di beberapa koleksi Sapto Djojokartiko sebelumnya yaitu motif modang, tirto tedjo, lincing, sangkar, kotak, sempur, yayi, truntum, regol hingga arnit. Ragam motif tersebut dipilih karena memiliki ciri khas unik yang sangat Indonesia namun di saat yang sama juga memberi kesan modern yang anggun.

Sapto Djojokartiko menceritakan ide awal dari koleksi spesial Raya 2021 ini muncul dari rasa bersyukurnya yang teramat dalam. Meskipun keadaan dunia masih tidak menentu namun Sapto merasa banyak diberikan berkah dari hal-hal maupun orang-orang yang ada di sekelilingnya. Hal-hal tersebut juga yang pada akhirnya menyulut api semangat agar terus berkarya dan memulai lembaran baru dalam berkreativitas.

”Saya percaya bahwa di setiap kesulitan yang hadir kita harus selalu menyisakan ruang untuk hadirnya kebahagiaan dan begitu juga sebaliknya - di setiap kebahagiaan yang menghampiri kita, maka kita juga harus menyiapkan ruang untuk hadirnya kesedihan. Dengan begitu, hidup kita akan menjadi lebih seimbang,” ucap Sapto dalam peluncuran koleksi Raya 2021, Rabu 28 April 2021.

Pada bulan Ramadan tahun ini, Sapto berkolaborasi juga menyelenggarakan Virtual styling session. Adapun penata busana profesional yang akan digandeng untuk mendemontrasikan beragam gaya padu padan busana dari koleksi raya 2021 ini adalah Adi Surantha. Anda diharapkan bisa berbusana elegan, nyaman dan santun di bulan suci ini. Sapto bersama Adi memberikan inspirasi padu padan sederhana yang nyaman namun berkesan dengan pilihan busana yang terdapat di koleksi Raya.

"Tren berbusana seragam keluarga untuk berfoto bersama akan tetap banyak terlihat tahun ini mengingat sebagian besar masyarakat masih memilih untuk lebih banyak beraktivitas di rumah saja. Oleh karena itu, saya coba tampilkan gaya padu padan senada yang dapat menjadi inspirasi bagi siapapun yang mengenakannya kelak,” ujar Adi.

Baca: Sapto Djojokartiko Lebih Berani Main Warna di Koleksi Musim Gugur

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."