Capsule Wardrobe, Cara Mudah untuk Lebih Efektif Bergaya di Masa Pandemi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Kinanti Munggareni

google-image
Capsule wardrobe akan membuatmu lebih mudah dalam memilih pakaian sehari-hari di masa pandemi. (Sumber foto: Canva)

Capsule wardrobe akan membuatmu lebih mudah dalam memilih pakaian sehari-hari di masa pandemi. (Sumber foto: Canva)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Seringkali kita merasa “kehabisan pakaian”, saat harus menghadiri pertemuan penting atau bahkan untuk sekadar hang out bersama teman. Bukan karena memang semua pakaian yang kita miliki kotor atau belum dicuci. Terkadang, kita hanya kebingungan memadupadankan atasan dan bawahan yang ada. Jika ini kerap kamu alami, mungkin ini saatnya untuk mulai membangun capsule wardrobe


Capsule wardrobe dari masa ke masa

Saat mendengar frasa ini mungkin kita langsung merujuk pada unggahan tips capsule wardrobe Pinterest atau ide decluttering ala Marie Kondo. Namun sebenarnya ide ini telah muncul sejak hampir 4 dekade lalu.

Adalah Susie Faux, seorang pemilik butik West End, yang pertama kali memperkenalkan konsep ini pada tahun 1980an, lewat bukunya Wardrobe: Develop Your Style & Confidence

Menurut Susie Faux, capsule wardrobe adalah kumpulan beberapa item pakaian penting yang tidak ketinggalan zaman, seperti rok, celana panjang, dan mantel, yang kemudian dapat ditambah dengan pakaian musiman.

Melalui buku ini Susie memperkenalkan cara agar kita bisa lebih efektif dalam membeli dan menggunakan pakaian. 

“Anda akan membeli lebih sedikit pakaian dengan kualitas lebih tinggi yang akan lebih sering Anda pakai. Anda akan tampil dengan rasa percaya diri dan sukses karena kualitasnya akan langsung terlihat, ” sebut Susie.

Ide ini kemudian dipopulerkan oleh Donna Karan pada tahun 1985 dengan konsep ‘Seven Easy Pieces’ --yang terdiri dari bodysuit, rok, jaket, gaun, pakaian berbahan kulit, kemeja putih, dan sweater kasmir. 

Di tahun 2014, konsep serupa dengan rumus 37 pakaian, diperkenalkan oleh Caroline Rector. Selanjutnya, di era yang sama hadir pula Marie Kondo dengan metode decluttering yang mendunia. 

Pandemi jadi momen tepat buat membangun capsule wardrobe 

Pandemi mengubah cara pandang kita terhadap fashion dan mengonsumsi mode. Terbatasnya mobilitas, hingga kesulitan perekonomian akibat wabah Covid-19 mempercepat ide keseluruhan tentang mengurangi konsumsi. Kondisi ini juga membuat konsep capsule wardrobe kembali hype

Jenna Igneri dalam tulisannya untuk Refinery 29 bahkan menyebut bahwa tahun 2021 adalah waktu yang tepat untuk kamu mulai meringkas koleksi pakaian agar lebih sangkil dan mangkus. 

“Terbatasnya tempat untuk didatangi dan tidak ada yang bisa dilakukan, tahun-tahun ini adalah kesempatan sempurna untuk membereskan lemari, lankah pertamanya adalah mengurasi isi lemari, dan memikirkan ulang cara berpakaian kita,” tulis Jenna.

Sementara Kate Bellman, editor pelaksana mode perempuan di Nordstorm, dikutip dari tulisan yang sama menyebut bahwa mode dan fashion tak lagi menjadi perhatian utama kita di masa pandemi. 

“Meski begitu, kita tetap ingin tampil mewah dan merasa terbaik, dan lemari kapsul bisa memudahkan penampilan dari kepala hingga ujung kaki,” ujar Bellman. 

Banyak tips menyarankan agar bisa tetap termotivasi kala work from home atau bekerja di rumah pada masa pandemi, alih-alih tetap mengenakan piyama kita perlu mengganti busana yang lebih rapi. Ini karena segala yang kita kenakan dapat mempengaruhi keadaan psikologis kita. 

Dr. Dawn Karen, seorang ahli psikologi fashion, menyebut pandemi pun membuat hubungan kita dengan pakaian lebih mengarah pada sisi fungsional. 

“Sekarang, kita mengenakan sesuatu karena ingin merasa nyaman. Kita ingin meningkatkan dan menampilkan suasana hati,” kata Karena dikutip dari Refinery29

Mulailah capsule wardrobe Indonesia ala kamu 

Ada banyak tip terkait koleksi pakaian yang sangkil. Biasanya tip-tip ini akan memberikan ide jumlah pakaian -mulai dari atasan, bawahan, cardigan, sepatu, hingga topi atau syal- yang dibutuhkan dalam membangun capsule wardrobe

Alih-alih langsung mengikuti tip yang membuatmu tertarik, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui dan pastikan sebelum memulai. Salah satunya adalah mengenali aktivitas harian. 

Cocokkan ide yang diberikan oleh banyak penulis ataupun pakar fashion dengan kegiatanmu sehari-hari. Misalnya, kita mungkin tak perlu menambahkan long coat berbahan tebal dan hangat ke dalam lemari pakaian jika tinggal di Indonesia yang tidak memiliki musim dingin. 

Sementara untuk kamu yang berhijab, pikirkan pula material bahan yang sesuai dengan musim di Indonesia untuk membangun capsule wardrobe hijab yang akan kamu buat.

Jangan lupa untuk mengecek ulang lemari pakaianmu. Perhatikan pakaian-pakaian yang sudah kamu miliki sebelum membeli pakaian baru. Simpan pakaian yang masih bisa kamu kenakan dan cocok dengan konsep kapsul yang ingin kamu bangun. Namun jika memang ada yang tidak cocok tapi masih dalam kondisi bagus, kamu bisa mendonasikan ke orang-orang yang lebih membutuhkan. 

Curi juga ide slow fashion, dengan menambahkan pakaian berkualitas baik yang awet dan bisa digunakan dalam jangka waktu ke dalam capsule wardrobe buatanmu.

Baca juga: 6 Cara Praktis untuk Memulai "Sustainable Clothing"


INSTYLE | UNFANCY | REFINERY 29 | VOGUE

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."