6 Cara Praktis untuk Memulai "Sustainable Clothing"

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Kinanti Munggareni

google-image
Sustainable clothing atau busana berkelanjutan adalah sebuah gerakan yang mendorong perubahan pada produk fashion dan sistemnya menuju integritas ekologi dan keadilan sosial yang lebih besar. Sumber foto: Canva

Sustainable clothing atau busana berkelanjutan adalah sebuah gerakan yang mendorong perubahan pada produk fashion dan sistemnya menuju integritas ekologi dan keadilan sosial yang lebih besar. Sumber foto: Canva

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pernahkah kamu memikirkan ulang tentang pakaian yang kamu kenakan? Misalnya, soal berapa liter air yang digunakan untuk membuat satu pakaian. Atau lebih jauh lagi, soal uang yang dihasilkan oleh para buruh pabrik dari membuat pakaian-pakaian di lemarimu. Jika iya, ini berarti saatnya kamu memulai gerakan sustainable clothing.

Sustainable clothing atau busana berkelanjutan adalah sebuah gerakan yang mendorong perubahan pada produk fashion dan sistemnya menuju integritas ekologi dan keadilan sosial yang lebih besar. Fokus dari gerakan ini bukan hanya soal tekstil dan bahan yang digunakan dalam produk fashion. Seluruh sistem mode, mulai dari sistem sosial, budaya, ekologi, dan ekonomi juga menjadi sasaran gerakan fashion berkelanjutan.

Meski tampak rumit dan memusingkan, sebenarnya memulai aksi keberlanjutan dalam berbusana tidaklah sulit. Sarah Less, pengajar Pemasaran Fashion dan Desain Ritel dari Universitas South Wales, dikutip dari The Conversation telah merangkum 6 cara praktis untuk memulai gerakan busana berkelanjutan. 


1. Tambah pengetahuanmu dengan mencari tahu

Produk fast fashion bisa dibeli dengan murah karena harganya memang ditekan habis-habisan. Pekerja pabrik yang menjahit pakaian untuk produk murah dibayar dengan sangat kecil. Maka, buka situs web toko baju favoritmu sekarang. Cek adakah pernyataan tanggung jawab sosial perusahaan mereka. Pernyataan itu akan menjelaskan hal-hal yang telah mereka lakukan untuk mendukung keberlanjutan, dan akan membantu kamu untuk memutuskan untuk mendukung bisnis tersebut atau tidak. Jika tujuan mereka tidak jelas, kamu bisa mengambil tindakan langsung dengan menulis surat kepada kantor pusat dan menyampaikan pertanyaan, pernyataan, serta keluhanmu. Ini akan membuat mereka menyadari ada kesadaran dari para penggunanya terkait etik fashion. 

2. Pastikan barang yang kamu beli awet dalam jangka panjang

Ini bukan hanya soal kualitas kain dan jahitannya. Pastikan kamu masih akan menggunakan pakaian itu hingga enam bulan ke depan. Meski kamu adalah orang yang selalu mengikuti tren terbaru, saran ini tetap dapat kamu pertimbangkan. Setiap akan membeli pakaian baru, coba cek lagi apakah sebenarnya model tersebut sudah kamu miliki. Kamu juga bisa mempertimbangkan apakah model itu bisa kamu kreasikan dengan pakaian lain yang sudah ada di dalam lemari pakaianmu.

3. Tata ulang lemari pakaianmu

Mungkin kamu merasa tidak memiliki apapun untuk dikenakan. Tapi tengok kembali lemarimu dan cari cara untuk membuat pakaian lama terlihat baru. Salah satunya dengan mengenakan pakaian-pakaian itu dengan cara lain. Kamu bisa mencari inspirasi di majalah ataupun media sosial.  

4. Perbaiki kembali pakaian yang rusak

Tak perlu menjadi penjahit profesional untuk memperbaiki kerusakan pada pakaian. Jahitan atau kancing yang tidak terpasang dan terlepas dapat dengan mudah diperbaiki. Jika kamu tidak tahu harus mulai dari mana, ada banyak tutorial YouTube untuk pemula. Tidak mahal juga untuk membeli jarum dan benang. Jika ada sesuatu yang lebih rumit, cari penjahit atau minta bantuan seseorang yang kamu kenal. Biayanya mungkin tidak akan sebesar jika kamu membuang barang itu dan membeli yang baru.

5. Beli barang second atau penjualan amal

Membeli barang bekas akan mengembalikan nilai bagi pemilik pertama, atau memberikan pendapatan kepada pelaksana dagang yang hasilnya akan digunakan untuk beramal. Dengan membeli pakaian bekas dan bukan barang baru, penghematan lingkungan yang signifikan juga akan dilakukan karena tidak ada produksi atau pemrosesan tambahan. Dengan cara bisnis ini nilai juga dipertahankan dalam perekonomian dan bukannya hilang ke tempat pembuangan sampah. 

6. Beli produk lokal

Saat kamu membeli barang lokal berarti produksi dan rantai pasokan terputus secara drastis. Produsen dan penjual biasanya akan memberi informasi tentang cara barang itu dibuat dan sumber bahannya. Dari sini kamu bisa melihat, siapa saja yang telah kamu untungkan ketika membeli sebuah pakaian. Dengan membeli produk dalam negeri, kamu juga telah mendukung ekonomi dan pemilik bisnis yang juga dalam tahap menciptakan perubahan dunia mode seperti yang kamu citakan. 

Nah, tidak sulit kan untuk memulai sustainable clothing. Yuk, mulai dari sekarang. 

Baca juga: Tahukah Kamu Beberapa Produk H&M Terbuat dari Serat Botol Plastik Aqua

 

THE CONVERSATION

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."