Benjolan di Leher, Penyebab dan Cara Mengobatinya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Kinanti Munggareni

google-image
Benjolan di leher paling sering disebabkan oleh kelenjar getah bening karena infeksi yang terjadi pada tubuh. (Canva)

Benjolan di leher paling sering disebabkan oleh kelenjar getah bening karena infeksi yang terjadi pada tubuh. (Canva)

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaBenjolan di leher bisa disebabkan oleh penyakit serius. Untuk itu, jika kamu menemukan benjolan di bagian leher manapun, segeralah pergi ke dokter untuk melakukan pengecekan. 

Benjolan di leher disebut juga massa leher. Benjolan atau massa leher bisa besar dan terlihat, atau bisa sangat kecil. Kebanyakan benjolan leher tidak berbahaya. Sebagian besar juga jinak, atau non-kanker. Tapi benjolan leher juga bisa menjadi tanda kondisi serius, seperti infeksi atau pertumbuhan kanker.

Ada banyak penyebab timbulnya benjolan di leher, tapi yang paling umum adalah pembesaran kelenjar getah bening.

Kelenjar getah bening mengandung sel yang membantu tubuh melawan infeksi dan menyerang sel ganas, atau kanker. Saat kamu sakit, kelenjar getah bening bisa membesar untuk membantu melawan infeksi. 

Penyebab umum lainnya dari pembesaran kelenjar getah bening meliputi infeksi telinga atau sinus, tonsilitis, radang tenggorokan, infeksi gigi, serta infeksi bakteri pada kulit kepala.

Ada beberapa penyakit lain yang bisa menyebabkan benjolan di leher. Penyakit autoimun, kanker, dan gangguan lain pada kelenjar tiroid, seperti gondok akibat kekurangan yodium, dapat menyebabkan pembesaran sebagian atau seluruh kelenjar tiroid. 

Virus, seperti gondongan, juga bisa membuat kelenjar ludah membesar. Selain itu, cedera atau tortikolis juga dapat menyebabkan benjolan di otot leher.


Pembengkakan leher karena kanker

Salah satu yang bisa menyebabkan benjolan pada leher adalah kanker. Untuk orang dewasa, kemungkinan benjolan leher menjadi kanker meningkat setelah usia 50 tahun. Pilihan gaya hidup, seperti merokok dan minum, juga bisa memberi dampak.

Konsumsi tembakau dan alkohol dalam waktu lama adalah dua faktor risiko terbesar untuk kanker mulut dan tenggorokan, menurut American Cancer Society (ACS). 

Faktor risiko umum lainnya untuk kanker leher, tenggorokan, dan mulut adalah infeksi human papillomavirus (HPV). Infeksi ini umumnya ditularkan secara seksual, dan itu sangat umum. ACS menyatakan bahwa tanda-tanda infeksi HPV sekarang ditemukan pada dua pertiga dari semua kanker tenggorokan.

Kanker yang bisa menyebabkan benjolan di leher antara lain adalah kanker tiroid, kanker jaringan kepala dan leher, Limfoma Hodgkin, limfoma non-Hodgkin, dan leukemia. 

Jenis kanker lainnya yang bisa menyebabkan benjolan di leher adalah kanker paru-paru, tenggorokan, dan kanker payudara, serta segala bentuk kanker kulit.

Pembengkakan leher karena virus

Banyak di antara virus yang bisa menyebabkan benjolan di leher, termasuk HIV, herpes simpleks, mononukleosis menular atau mono rubella, serta faringitis. Virus lainnya adalah paramyxovirus penyebab penyakit yang biasa kita kenal dengan nama gondongan. 

Infeksi akibat virus gondongan bisa membuat kelenjar parotis yang terletak di bawah telinga mengalami peradangan. Kelenjar ini berfungsi memproduksi air liur. Perlu diperhatikan, virus ini dapat dengan mudah menyebar ke orang lain melalui percikan ludah atau lendir yang keluar dari mulut atau hidung. 

Pembengkakan leher karena bakteri

Infeksi bakteri dapat menyebabkan masalah leher dan tenggorokan, yang menyebabkan peradangan dan benjolan di leher. Infeksi akibat bakteri bisa terjadi akibat mikobakteri atipikal, sejenis bakteri yang paling umum pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah dan penyakit paru-paru. Infeksi ini dapat diobati dengan antibiotik resep.


Cara mengobati pembengkakan atau benjolan di leher

Jenis pengobatan untuk benjolan leher tergantung harus disesuaikan dengan penyebab yang mendasari. Benjolan yang disebabkan oleh infeksi bakteri diobati dengan antibiotik. Pilihan pengobatan untuk kanker kepala dan leher termasuk pembedahan, radiasi, dan kemoterapi. Deteksi dini adalah kunci keberhasilan pengobatan penyebab yang mendasari benjolan di leher. 

Baca juga: Peneliti Ungkap Kunyit Berpotensi sebagai Obat Antikanker


MEDLINEPLUS | HEALTHLINE

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."