Pandemi Covid-19 Belum Usai Ada Lagi Wabah Norovirus, Kenali Gejalanya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Belum usai pandemi Covid-19, tersiar kabar ada wabah baru yang terjadi di Cina. Namanya Norovirus. Tidak seperti Covid-19 yang menyerang saluran pernapasan, Norovirus menyerang saluran pencernaan dan mengakibatkan penderitanya muntah serta diare.

Sampai Minggu sore, 11 Oktober 2020, dilaporkan sebanyak 22 pasien yang menderita diare dan muntah itu masih dirawat di rumah sakit. Kasus norovirus kali ini bukan yang pertama terjadi di Cina, tapi sudah lebih dari 30 kali wabahnya telah dilaporkan secara nasional sejak September 2020.

Wabah norovirus telah menjangkit sekitar 1.500 kasus, khususnya yang disebabkan oleh makanan yang sudah terkontaminasi. Tak hanya di Cina, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat telah mendeteksi norovirus mengakibatkan 19 sampai 21 juta kasus infeksi dan 900 kematian setiap tahunnya. Di negara ini, serangan norovirus terjadi terutama pada musim dingin.

Norovirus memicu radang lambung atau usus yang disebut gastroenteritis akut. Orang yang terinfeksi biasanya akan mengalami gejala selama 12 jam sampai dua hari. Gejala umum antara lain diare atau muntah berkali-kali dalam sehari, mual, serta sakit perut. Gejala-gejala tersebut dapat menyebabkan dehidrasi, terutama pada anak kecil, orang tua, dan orang dengan penyakit penyerta.

Norovirus sangat mudah menular melalui makanan, minuman, atau permukaan benda yang telah terinfeksi. Norovirus yang masuk ke tubuh akan menginfeksi sel-sel dinding usus halus dan menyebabkan gangguan di saluran pencernaan.

Profesor Biologi dari Indiana University, Amerik Serikat, Patricia L. Foster, mengatakan salah satu aspek yang berpengaruh dalam infeksi norovirus adalah golongan darah. Setiap turunan jenis dari norovirus memiliki kemampuan berbeda untuk mengikat berbagai molekul gula pada permukaan sel usus. Jenis gula ini ditentukan oleh golongan darah.

Golongan darah menentukan jenis molekul yang ada dalam sel darah merah manusia, sedang molekul ini dibuat dari berbagai jenis gula. Norovirus sendiri membutuhkan molekul antigen H1 agar bisa menempel di permukaan sel usus kecil dan menyebabkan infeksi. Secara umum, orang yang tidak membuat antigen H1 dan orang dengan golongan darah B akan cenderung resisten. Sementara orang dengan golongan darah A, AB, dan O cenderung akan jatuh sakit apabila terinfeksi norovirus.

ZACHARIAS WURAGIL | MUHAMMAD AMINULLAH | ZW | CDC | XINHUA | BIOLOGY.INDIANA.EDU

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."