Sederet Pemeriksaan Kesehatan untuk Calon Pengantin

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi pasangan pengantin. shutterstock.com

Ilustrasi pasangan pengantin. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Calon pengantin menyiapkan beragam hal menjelang pernikahan. Mulai dari dokumen, tempat acara, hingga busana. Ternyata hal itu saja tak cukup, mereka juga perlu menyiapkan soal kesehatan.

Dokter Spesialis Obstetrik dan Ginekologi di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Allan Taufiq Rivai, menjelaskan ada sejumlah pemeriksaan kesehatan pra-nikah meliputi persiapan fisik dan penunjang seperti pengecekan kondisi anemia, yaitu kondisi di mana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal (pada wanita: hemoglobin kurang dari 12 g/dL).

Pemeriksaan anemia untuk mencegah prematuritas dan meningkatkan risiko terjadinya anemia pada bayi di usia dini.

Lalu, pemeriksaan status gizi seperti berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, pemeriksaan laboratorium dan vaksinasi menjelang pernikahan sudah bisa dilakukan mulai tiga bulan sebelum pernikahan.

Pemeriksaan gizi untuk mencegah perempuan kelak melahirkan bayi yang pertumbuhan dan perkembangannya tidak optimal. Ahli gizi medik dari FKM UI, Endang L. Anhari Achadi pernah mengatakan, para calon ibu perlu menjaga berat badannya jangan sampai kurus.

“Persiapan kesehatan menjelang pernikahan hendaknya dilakukan oleh calon pengantin baik pria ataupun wanita,” tutur Allan melalui siaran pers yang diterima Antara pada Rabu, 15 Juli 2020. 

Menurut Allan, persiapan ini idealnya sudah dimulai jauh-jauh hari sebelum pernikahan yakni dimulai sejak masa remaja yang disebut dengan masa sebelum pembuahan atau masa prakonsepsi.

Dalam era Pandemi COVID-19 ini, upaya-upaya persiapan kesehatan pra-nikah dapat dijalankan dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan untuk pencegahan penularan penyakit COVID-19, misalnya untuk sesi konseling dapat dilakukan dengan telemedicine.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."