Menikah Beda Agama, Nadine Chandrawinata: Kami Belajar Toleransi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Nadine Chandrawinata dan suami Dimas Anggara. Instagram.com/@nadinelist

Nadine Chandrawinata dan suami Dimas Anggara. Instagram.com/@nadinelist

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Nadine Chandrawinata dan Dimas Anggara sepakat membina rumah tangan dengan beda agama. Sebelum akhirnya menikah pada 8 Mei 2018 di Nepal, keduanya tak langsung mengantongi restu dari keluarga. Hal itu dikisahkan oleh mereka saat Live Instagram Harper's Bazaar Indonesia pada 19 Juni 2020

Nadine mengatakan bahwa di awal perkenalan keluarga, kedua belah pihak mempertanyakan mengapa mereka memilih jalan yang ribet.

"Tapi nggak tahu kenapa hati ini bilang yakin, ada titik terang dan minta petunjuk. Kami juga minta petunjuk sama orang tua. Mamanya Dimas bilang yang menyatukan kami adalah perbedaan, pasti ada kerikil tajam dalam proses," ujar Puteri Indonesia 2005 ini.

Nadine dan Dimas berpandangan bahwa Tuhan mereka berdua sama, hanya caranya saja yang berbeda. Setelah komunikasi dengan baik, mereka pun akhirnya saling dukung. Malah saling mengingatkan dalam hal ibadah.

Banyak nilai yang dipelajari dari pernikahan beda agama, misalnya kebiasaan masing-masing dalam beribadah. Menurut Dimas, dia dan Nadine memiliki waktu-waktu khusus beribadah.

"Dan uniknya ada momen di mana kami doa bersama tapi dengan cara dan kepercayaan masing-masing. Rasanya jadi kaya punya banyak cara untuk bersyukur," papar Dimas.

Begitu pula dengan Nadine, sejak menikah dengan Dimas, ia malah jadi belajar banyak soal toleransi dalam makna sebenarnya.

"Kalau aku malah belajar toleransi ya, kan setiap orang beda-beda memahami perbedaan dalam toleransi. Nah kami berdua juga mesti sepakat batasan nih toleransi," pungkas perempuan 36 tahun itu.

EKA WAHYU PRAMITA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."