Jangan Putus Cinta Dulu, Jawab dengan Jujur 7 Pertanyaan Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi pasangan putus/berpisah. Shutterstock

Ilustrasi pasangan putus/berpisah. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Segala masalah yang kamu hadapi bersama kekasih terkadang membuatmu frustrasi. Hingga satu ketika terbersit untuk mengakhiri hubungan cinta alias putus saja.

Namun sebelum kamu bilang putus, ada beberapa hal yang perlu kamu tanyakan kepada diri sendiri. Ini bukan sekadar sudah berapa lama kalian menghabiskan waktu bersama, ongkos yang keluar untuk jalan-jalan, makan bareng, atau membelikan hadiah, yang pada akhirnya jadi sia-sia.

Pertanyaan yang dikutip dari laman Boldsky ini lebih dalam dari ukuran waktu dan materi tadi. Jadi, jawab dulu dengan jujur tujuh pertanyaan berikut sebelum kamu memutuskan putus cinta darinya.

  1. Apakah kamu bahagia


    Ini pertanyaan pertama dan sangat penting, apakah kamu bahagia saat bersamanya?

    Sebelum menjawab, lihat lagi ke dalam hati secara objektif. Jika masih ada sedikit saja rasa bahagia saat kalian bersama, artinya hubungan cinta ini masih bisa dipertahankan. Mungkin butuh break atau istirahat sejenak agar rasa kangen itu muncul lagi. Siapa tahu kalian butuh untuk saling merindukan.

    Seperti dalam lirik lagu yang dinyanyikan Tulus, "Percayalah rindu itu baik untuk kita."


  2. Apa yang paling mengganggu?


    Identifikasi apa yang membuat hubungan cinta ini tidak nyaman? Apa yang membuat kamu atau dia terganggu? Apakah gangguan itu berasal dari kamu, dia, atau lingkungan di sekitar kalian.

    Jika sudah diketahui apa masalahnya, mulailah untuk berdiskusi. Sama-sama membuka pikiran dan mencari solusi. Itu lebih baik ketimbang kalian bertengkar lagi, bukan?

  3. Apakah harapanmu terlalu tinggi?

    Setelah mengenalnya lebih dalam, ukur lagi apakah ekspektasi atau harapanmu kepadanya terlalu tinggi? Jika ya dan kamu bisa menerima semua itu, maka hubungan cinta ini masih bisa dilanjutkan.

    Apabila sebaliknya, coba sampaikan kepada dia apa-apa saja yang kamu harapkan darinya. Begitu juga degan dia. Apa yang dia harapkan darimu, kemudian berkompromilah dengan kelebihan dan kelemahan masing-masing.

  4. Benar ingin putus atau cuma ngambek?

    Kadang sulit membedakan rasa kesal yang memuncak hingga ingin putus dengan ngambek. Kamulah yang lebih mengenal diri sendiri. Jika benar-benar marah atau ngambek, kamu bisa lakukan dengan cara yang elegan, dan bukan dengan ujug-ujug putus. Jangan-jangan si dia malah tak tahu kalau kamu sedang marah.

  5. Siapa yang selalu berupaya memperbaiki hubungan

    Setiap kali ada masalah, ingat lagi siapa yang berusaha mencari solusi? Jika dia punya andil dalam menyelesaikan masalah, maka dia ada itikad baik untuk mempertahankan hubungan. Dan tak menutup kemungkinan untuk masalah yang ini, dia juga akan mencari jalan kaluarnya untukmu.

  6. Setelah putus, lalu apa?

    Misalkan kamu jadi putus dengan dia, lantas apa yang akan kamu lakukan? Langsung mencari pria lain untuk mengisi hatimu sekaligus mengobati luka hati, kosong dulu untuk sementara waktu, tapi ya nanti 'buka lowongan cinta' lagi. Tidakkah kamu lelah dengan semua ini?

  7. Apakah kamu akan menyesal?

    Penyesalan selalu muncul belakangan. Itu benar adanya. Kamu pasti pernah mengalami masa-masa indah dengannya. Itu tak bisa dihapus begitu saja dari memorimu. Ke depan, apakah kamu bisa mendapatkan lelaki yang lebih baik dari dia?

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."