Ibu Hamil Harus Tahu Beda Kontraksi Sejati dan Kontraksi Palsu

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi ibu hamil berpikir. shutterstock.com

Ilustrasi ibu hamil berpikir. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ibu hamil sebaiknya mengetahui berbedaan kontraksi sejati dengan kontraksi palsu. Pengetahuan ini penting agar ibu tidak bingung dan pada akhirnya melakukan tindakan yang gegabah.

Bagi ibu hamil yang mendekati masa persalinan kerap merasakan kontraksi. Tapi bagaimana membedakan antara kontraksi palsu dengan kontraksi yang sebenarnya.

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari Rumah Sakit Pondok Indah – Puri Indah, Eric Kasmara mengatakan kontraksi palsu terjadi belum teratur dan tidak memicu kelahiran. Sementara kontraksi sejati biasanya terjadi menjelang persalinan.

Kontraksi palsu umumnya muncul pada usia kehamilan di atas 20 minggu sampai menjelang persalinan. Berbeda dengan kontraksi sejati yang timbul saat usia kehamilan 32-40 minggu. "Kontraksi palsu sering kali terjadi kalau ibu kelelahan. Dehidrasi juga bisa memicu kontraksi karena rahim ibu menjadi lebih sensitif," kata Eric dalam diskusi daring pada Kamis, 18 Juni 2020.

Pada beberapa kasus, kontraksi sejati juga bisa timbul lebih cepat sehingga terjadilah persalinan preterm, sebelum cukup bulan atau di atas 37 minggu. Dari sisi frekuensi dan intensitas, kontraksi palsu muncul tidak teratur, terjadi 1 sampai 2 kali sehari atau lebih, tidak bertambah sering dan kondisi ini akan hilang saat ibu hamil beristirahat.

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com

Kontraksi asli muncul teratur dengan interval, sering terjadi awalnya setiap 10 menit sekali, kemudian semakin intens. Kontraksi ini tidak hilang saat ibu berjalan, mengubah posisi, atau beristirahat.

Dari sisi durasi, kontraksi palsu terjadi sekitar 20 detik hingga terkadang 2 menit atau lebih. Berbeda dengan kontraksi asli yang biasanya terjadi 30-60 detik atau 70 detik jika sudah menjelang melahirkan.

Ibu hamil yang mengalami kontraksi palsu merasa perutnya mulas tapi tidak nyeri. Rasa mulas ini dimulai dari bagian puncak rahim sampa ke bawah. "Bayangkan ibu mengangkat barbel, otot bisepnya kalau dipegang keras. Nah seperti itu tapi adanya di perut dan seringkali perutnya jadi mengeras. Orang lain bisa memegangnya juga," tutur Eric.

Pada kontraksi asli, perut terasa mulas dengan rasa nyeri di bagian pinggang sampai ke perut bagian bawah. Bisa juga disertai keluarnya lendir kental bercampur darah dari vagina atau disebut bloody-show.

Lendir ini berfungsi menyumbat mulut rahim atau serviks untuk mencegah kuman masuk ke dalam rahim. "Saat kontraksi sejati bisa terjadi pembukaan, lendir terlepas seperti lem sagu, agak lengket, kadang kapiler di serviks pecah sehingga munculah darah. Jadi darah bercampur lendir," ujar Eric.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."