4 Mitos Bersalin di Masa Pandemi Covid, Termasuk Soal Air Kelapa

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi ibu hamil. (Unsplash/Suhyeon Choi)

Ilustrasi ibu hamil. (Unsplash/Suhyeon Choi)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ibu yang sedang mempersiapkan persalinan memang harus banyak mendapatkan informasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Hanya saja, informasi tersebut tidak boleh menyesatkan atau biasa disebut mitos dan harus dilandasi dengan penjelasan dari ahli.

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Rumah Sakit Pondok Indah – Puri Indah, Eric Kasmara menyampaikan sejumlah mitos bersalin dan ada beberapa yang berkaitan dengan pandemi Covid-19. "Beberapa informasi kurang tepat ini beredar di masyarakat," kata Eric dalam keterangan tertulis.

Berikut empat mitos melahirkan termasuk dua di antaranya yang muncul selama pandemi Covid-19.

  1. Minum air kelapa mempermudah proses melahirkan


    Eric Kasmara menjelaskan belum ada penelitian yang membuktikan dengan minum air kelapa dapat melancarkan persalinan. Minum air kelapa secara berlebihan justru dapat menyebabkan kontraksi berlebih.


  2. Jika sudah bersalin secara caesar, maka persalinan selanjutnya harus dilakukan secara caesar


    Jika persalinan anak pertama dilakukan melalui caesar, masih ada kemungkinan anak selanjutnya dilakukan secara normal.

    Hanya saja, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni
    - Jarak persalinan 18 - 24 bulan
    - Sayatan bedah caesar pada rahim sebelumnya transversal rendah (horizontal)
    - Belum melakukan operasi besar pada rahim, seperti miomektomi dan lainnya.
    - Ketebalan segmen bawah rahim di atas 4 milimeter
    - Hal lain yang sesuai dengan indikasi medis dokter

    Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Rumah Sakit Pondok Indah – Puri Indah, Eric Kasmara. Foto: RSPI

  3. Jika ibu hamil positif Covid-19, maka bayi akan tertular Covid-19

    Eric Kasmara mengatakan belum dapat dibuktikan apakah Covid-19 dapay menular daribayi ke ibu hamil, baik pada saat kehamilan maupun persalinan.

    Berikut upaya yang dapat dilakukan untuk mengihindari bayi terinfeksi Covid-19:
    - Pakai masker saat menyusui
    - Selalu memastikan kebersihan, terutama tangan, saat memegang bayi
    - Hindari bayi dari kunjungan orang dewasa

  4. Persalinan di rumah sakit lebih aman dibanding rumah sakit umum

    Setiap rumah sakit sudah menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah infeksi Covid-19. Dengan begitu, ibu yang hendak bersalin tak perlu ragu untuk melahirkan di rumah sakit umum.

    Beberapa protokol kesehatan untuk mencegah infeksi Covid-19 di rumah sakit umum, termasuk di Rumah Sakit Pondok Indah Group antara lain:
    - Memisahkan pengunjung atau pasien yang bergejala suspect infeksi Covid-19 dan tidak.
    - Protokol screening sebelum proses persalinan
    - Dokter dan perawat memakai alat pelindung diri
    - Ruang perawatan, kamar bersalin, dan kamar bayi menempati ruangan khusus.
    - Disinfeksi ruangan operasi dan area umum lainnya
    - Pembatasan jumlah pengunjung untuk pasien bersalin

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."