Beda Keluhan Ibu Hamil di Trimester Pertama hingga Ketiga

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi ibu hamil. Shutterstock

Ilustrasi ibu hamil. Shutterstock

IKLAN

Trimester ketiga

1. Detak jantung meningkat dan sesak napas

Kondisi ini akibat meningkatnya volume darah sehingga menyebabkan kerja jantung meningkat sampai 30 persen. Puncaknya di usia 32 minggu kehamilan.

Di sisi lain, besarnya rahim bisa menyebabkan penekanan pada diafragma. Sebaiknya tetap rileks, mengatur pernapasan dan jangan panik.

2. Kontraksi palsu

Regangan pada rahum bisa memicu kontraksi palsu. Biasanya kondisi ini akan sering meningkat pada kasus dehidrasi dan infeksi.

"Kalau sering, disertai flek atau keputihan, pastikan jangan-jangan sudah persalinan apalagi masuk fase cukup bulan (untuk melahirkan). Pastikan hidrasi cukup, dan hindari infeksi," kata Fadli.

3. Wasir

Wasir terjadi karena motilitas usus menurun, sulit buang air besar lalu akan mengejan dan timbullah wasir. Untuk wasir temporer, dokter biasanya akan memberikan salep wasir. Sebaiknya jalani diet tinggi serat dan tetap air minum cukup. yakni 2,5 liter per hari.

4. Kaki bengkak

Besarnya rahim menekan pembuluh darah balik ke jantung sehingga terjadi bendungan. Di sisi lain, kurangnya konsumsi albumin juga bisa mengakibatkan kaki bengkak. Pastikan tekanan darah tidak meningkat.

Fadli menyarankan wanita hamil tidur dengan kaki sedikit lebih tinggi dari jantung dan konsumsi protein serta memastikan tekanan darah tidak tinggi.

5. Perubahan pada kulit

Sejumlah perubahan pada kulit antara lain hiperpigmentasi atau menggelapnya area kulit seperti leher, area genitalia dan puting, lalu melasma atau bercak cokelat tua pada wajah dan rosacea yakni kemerahan, gatal dan bengkak serta bintilan.

Fadli menyarankan penggunaan pelembap dan mengurangi frekuensi mandi menggunakan air terlalu hangat.

6. Keputihan

Wanita yang tinggal di iklim tropis dan lembap rentan mengalami keputihan. Pastikan keputihan tidak terinfeksi bakteri, jamur atau protozoa.

Sebaiknya jangan menggunakan vaginal duche untuk membersihkan area vagina, cukup mandi dan membersihkan lipatan minora dan mayora serta rutin mengganti celana dalam.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."