Cerita di Balik Masker Nancy Pelosi dan Sindiran ke Donald Trump

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ketua DPR AS Nancy Pelosi memegang palu saat memimpin Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui dua pasal pemakzulan terhadap Presiden AS Donald Trump di Capitol Hill di Washington, 19 Desember 2019. DPR AS mengesahkan dua pasal pemakzulan Trump untuk menetapkan persidangan bulan depan di Senat yang dikontrol Republik, kamar legislatif yang ramah untuk Trump. REUTERS/Jonathan Ernst

Ketua DPR AS Nancy Pelosi memegang palu saat memimpin Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui dua pasal pemakzulan terhadap Presiden AS Donald Trump di Capitol Hill di Washington, 19 Desember 2019. DPR AS mengesahkan dua pasal pemakzulan Trump untuk menetapkan persidangan bulan depan di Senat yang dikontrol Republik, kamar legislatif yang ramah untuk Trump. REUTERS/Jonathan Ernst

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Nama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat Nancy Pelosi menjadi sorotan sejak muncul impeach terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Nancy Polesi memimpin sidang pemakzulan terhadap Donald Trump pada Rabu, 18 Desember 2019.

Perempuan bernama lengkap Nancy Patricia D'Alesandro Pelosi ini juga kerap mengkritisi kebijakan yang dilakukan Presiden Donald Trump. Baru-baru ini, dia keprihatinannya terhadap pemimpin negara tak bisa memberikan contoh paling sederhana dan mudah dalam mencegah penularan virus corona, yakni dengan memakai masker.

"Saya berharap presiden dan wakil presiden memakai masker. Mereka harus memberi contoh," kata Nancy Pelosi. "Lalu kenapa mereka tidak memakai masker? Mereka punya dokter yang selalu bersiaga sepanjang waktu untuk memantau kesehatannya. Tetapi kan tidak semua orang punya dokter pribadi seperti itu."

Selama wabah corona, Nancy Pelosi selalu muncul dengan memakai masker. Dia pun tak sembarangan pakai masker kain. Sebagai sosok yang sadar fashion, Nancy memperhatikan motif masker dengan busana yang dikenakannya. Nancy menjadikan masker sebagai ekspresi mode sekaligus pernyataan politik yang tegas.

Sampai ada akun Instagram yang mendokumentasikan gaya busana Nancy Pelosi dan menyebut perempuan 80 tahun itu sebagai ikon fashion. Para kritikus fashion menilai pilihan busana Nancy Pelosi -termasuk bagaimana dia memadupadankan masker dengan pakaian yang dikenakan, menjadi secercah kegembiraan di tengah pandemi.

Di balik semua masker dan pilihan busananya, Nancy Pelosi ternyata punya langganan butik kecil bernama Donna Lewis, yang terletak di Alexandria, Virginia, Amerika Serikat. Pemilik butik, Chris Lewis mengatakan Nancy Pelosi adalah pelanggan setianya sejak 20 tahun lalu.

Nancy Pelosi menggunakan masker kain senada dengan setelan jasnya. Instagram.com/nancypelosistyle

Nancy kerap datang ke butik itu bersama teman-temannya. Mereka minum kopi sembari melihat-lihat busana di dalam butik dan memilih sesuai selera masing-masing. Mengenai masker di masa wabah corona ini, Chris Lewis mengatakan telah merasakan efek dari Nancy Pelosi sebagai ikon fashion.

"Kami telah menjual lebih dari 2.000 masker seperti yang pernah dipakai oleh Nancy," kata Chris Lewis seperti dikutip laman Elle. "Nancy pakai, orang beli sampai habis. Inilah yang disebut 'Nancy Effect'." Masker yang dikenakan oleh Nancy Pelosi adalah masker kain dari bahan daur ulang yang didatangkan dari Venesia dan Napoli. Sebagian dari keuntungan penjualan masker itu disumbangkan ke Rumah Sakit Johns Hopkins.

Chris Lewis mengatakan butiknya adalah rumah mode kecil-kecilan. Dia mempekerjakan beberapa penjahit rumahan. Setiap penjahit mampu membuat satu masker dalam tempo 30 menit. Setiap masker dijual seharga USD 22 atau sekitar Rp 320 ribu.

Masker kain yang dipakai oleh Nancy Pelosi terbuat dari bahan katun dengan tali elastis. Chris Lewis memperhatikan motif dari setiap masker agar sesuai dengan busana yang dia jual. Ada berbagai warna dan motif masker, mulai dari pohon palem dan bunga. Mereka sedang menyiapkan masker untuk koleksi musim panas dengan warna-warna cerah, yang tentunya nanti akan dipakai oleh Nancy Pelosi.

Chris Lewis merasa bersyukur memiliki pelanggan seperti Nancy Pelosi. "Belum pernah ada toko busana yang kecil seperti ini ternyata bisa berkontribusi untuk politik," kata dia. "Sekarang kami kebanjiran pesanan masker dan itu semua karena fashion statement Pelosi yang kuat."

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."