Pengalaman Pertama Andien Melukis di Usia Kepala Tiga

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Andien memamerkan sejumlah lukisan yang dibuat selama pandemi corona. Foto ini diunggah pada Ahad, 3 Mei 2020. Instagram.com/@andienaisyah

Andien memamerkan sejumlah lukisan yang dibuat selama pandemi corona. Foto ini diunggah pada Ahad, 3 Mei 2020. Instagram.com/@andienaisyah

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Penyanyi Andien mengisi waktu selama di rumah saja dengan ragam kegiatan dari olahraga, konser dari rumah untuk penggalangan dana pandemi corona hingga bermain dengan anak pertamanya, Anaku Aksara Biru atau Kawa. Selain itu, di masa pandemi ini menjadi momen pertama ia melukis. Menurut pelantun Gemintang ini, awalnya melukis seperti momok dan tak mungkin bisa dilakukan.

Tapi ternyata, ia berhasil mematahkan halangan yang hanya ada dalam pikiran saja. Sebab ia menikmati dan merasakan manfaat dari melukis. Selain berkisah nyaman saat melukis, perempuan kelahiran 25 Agustus 1985 ini juga memamerkan tiga lukisan yang dibuatnya.

"Lukisan totoro ini adalah lukisan pertamaku selama 35 tahun ini Dan dilanjutkan dengan dua lukisan di sebelahnya. Emang bentukannnya kayak stroke anak kecil sih haha.. Dan buat ngepost hasil lukisan pertamaku ini butuh keberanian sendiri.. But who cares," tulisnya dalam keterangan foto di Instagram pada Ahad, 3 April 2020. 

Selain lukisan karakter animasi Totoro, juga ada lukisan animasi tiga bakpau dengan beragam ekspresi dan seekor kucing memandang masjid.

Jika kamu ingin mencoba melukis seperti Andien, lakukanlah. Sebab melukis tak sekadar membubuhkan kuas dengan cat air di atas kanvas, ada sejumlah manfaat untuk merawat kesehatan mental.

Berikut enam manfaat melukis seperti dilansir dari laman Tessera Brandon

1. Mengatasi stres

Masalah kesehatan mental dan stres seringkali terjadi bersamaan. Menemukan pelepasan emosional seperti melukis memungkinkan pikiran seseorang untuk rileks dan melepaskan semua masalah yang berkontribusi pada tingkat stres tinggi.

Ketika seseorang menciptakan sesuatu yang indah melalui lukisan, mereka merangsang pikiran kreatif sambil meredakan ketegangan mental. Tingkat stres yang rendah mengarah ke gaya hidup yang lebih bahagia, lebih sehat, dan membantu meningkatkan kesehatan mental secara keseluruhan.

2. Lebih kreatif

Tak hanya bermanfaat bagi otak kanan, kerja otak kiri yang lebih analitis dapat dirangsang dengan kegiatan melukis. Tentunya akan membuat Anda lebih kreatif.

3. Menajamkan memori

Melukis mempertajam pikiran melalui visualisasi dan implementasi konseptual, dan mempertajam memori. Orang-orang yang menggunakan media kreatif seperti menulis, melukis dan menggambar memiliki peluang lebih kecil untuk terserang penyakit kehilangan ingatan ketika mereka bertambah tua.

4. Problem solving

Melukis juga bisa membantu Anda memecahkan masalah yang penting. Berpikir di luar kotak atau out of the box nantinya akan menjadi kebiasaan 

Keterampilan motorik seperti memainkan kuas dapat meningkatkan mobilitas di tangan dan jari. Keterampilan motorik halus yang dikembangkan oleh seorang pelukis membantu menciptakan jalan keluar yang diimplementasikan otak dalam kehidupan sehari-hari.

5. Kelola emosi

Melepaskan emosi melalui karya seni adalah pengalaman yang bermanfaat. Ketika seseorang mencurahkan emosi melalui karya seni, mereka juga dapat mengevaluasi dan memahami faktor-faktor yang berkontribusi pada suasana hati yang berbeda-beda. 

Bereksperimen dengan berbagai bentuk lukisan bisa membantu memahami apa yang memicu perasaan seperti kebahagiaan, kesedihan, cinta atau kemarahan. Lukisan seringkali menjadi cara penyembuhan melalui ekspresi emosional abstrak.

6. Lebih optimis

Melukis dapat mendorong seseorang lebih optimis memandang kehidupan. Melukis membantu membangun kesehatan mental yang kuat di setiap usia dan tidak ada kata terlambat untuk memulai hobi baru ini. Melukis dapat membantu suasana hati lebih bahagia untuk Anda dan orang-orang di sekeliling. 

SILVY RIANA PUTRI | EKA WAHYU PRAMITA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."