Waspada, Otot yang Lemah pada Lansia Bisa Memicu Pneumonia

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pneumonia merupakan infeksi paru-paru yang bisa menyebabkan kematian. Disebut ada beberapa pemicu di antaranya virus, bakteri, dan jamur. Dalam keadaan infeksi akibat ketiganya yang cukup akut bisa menghambat laju oksigen di dalam tubuh.

“Kita tahu paru-paru bekerja dengan cara memasok oksigen ke seluruh tubuh. Saat ada infeksi, kerja paru pun tidak sempurna,” kata Tanaya Bhowmick, asisten profesor di Robert Wood Johnson Medical School, New Jersey, Amerika Serikat, seperti dikutip dari situs Health.

Selain faktor di atas, kondisi otot yang melemah juga bisa memicu pneumonia. Seiring pertambahan usia, massa otot manusia pun akan semakin berkurang. Dokter spesialis penyakit dalam C. H. Soerjono mengatakan gerakan yang kita lakukan seluruhnya terjadi karena kerja otot. Saat otot melemah, aktivitas fisik pun akan terbatas.

“Kita susah untuk duduk dari posisi tidur, berdiri dari posisi duduk, maupun berjalan setelah berdiri, karena seluruhnya membutuhkan otot yang menggerakkan,” katanya dalam acara "Stand4Strength" di Jakarta pada Kamis, 5 Maret 2020.

Subspesialis geriatri itu mengatakan dengan gerakan yang berkurang dan kekuatan yang apa adanya, orang berusia lanjut pun menjadi lebih senang berbaring. Hal itu bisa mempengaruhi fungsi paru yang pada salurannya memiliki cairan.

“Pada saluran paru-paru itu ada lendir yang secara rutin harus bergerak. Misalnya, untuk mengeluarkan kotoran yang masuk ke paru-paru atas dengan melewati tenggorokan dan hidung,” tukasnya.

Apabila seseorang terus dalam satu posisi tidur, tentu cairan yang seharusnya bergerak menjadi diam, tinggal, dan memenuhi paru-paru. Ini pun dilengkapi dengan kotoran atau bakteri yang seharusnya dikeluarkan oleh tubuh. “Hal ini menjadi media yang bagus untuk infeksi paru atau yang disebut pneumonia,” paparnya.

Untuk itu, Soerjono mengimbau para lanjut usia atau lansia senantiasa memperhatikan massa otot. Hal ini bisa dilakukan dengan cara tetap aktif bergerak dan berolahraga hingga mengonsumsi makanan tinggi protein.

“Jalani pola hidup sehat agar masa tua kita juga tetap sehat,” jelasnya.

 

 

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."