Ciri-ciri Awal Corona dan Bagaimana Penanganannya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Anggota Paspampres memeriksa suhu tubuh seorang tamu di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa 3 Maret 2020. Pemeriksaan kondisi suhu tubuh bagi tamu maupun pejabat tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di lingkungan Istana Kepresidenan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Anggota Paspampres memeriksa suhu tubuh seorang tamu di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa 3 Maret 2020. Pemeriksaan kondisi suhu tubuh bagi tamu maupun pejabat tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di lingkungan Istana Kepresidenan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengumumkan dua warga Indonesia yang positif terinfeksi virus corona baru atau COVID-19 pada Senin, 2 Maret 2020. Masyarakat perlu mengetahui apa ciri-ciri awal corona mulai masuk ke tubuh.

Mengutip informasi dari Kementerian Kesehatan, berikut ciri-ciri awal corona diduga menginfeksi seseorang:

  1. Demam
    Waspada terhadap demam dengan suhu tubuh mencapai 38 derajat Celcius atau lebih. Kondisi ini bisa mengindikasikan seseorang terkena COVID-19.

  2. Batuk Pilek
    Penderita merasa demam diikuti batuk pilek.

  3. Sakit Tenggorokan
    Sejumlah penderita juga mengalami batuk kering

  4. Gangguan Pernapasan
    Setelah satu minggu, napas pasien akan tersengal-sengal atau sesak napas.

  5. Lelah Lesu
    Virus corona yang bermula dari Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, ini mengakibatkan penderita sering merasa letih.

  6. Riwayat pasien
    Pasien punya riwayat kontak dengan pasien COVID-19 atau bepergian ke daerah terjangkit.

Ilustrasi demam. shutterstock.com

Jika mengalami gejala tersebut, Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Diah Handayani mengimbau segera memeriksakan diri ke dokter. "Jangan meludah dan membuang dahak sembarangan, serta hindari kerumunan," kata dia.

Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Pondok Indah - Puri Indah, Ikhsan Mokoagow mengatakan positif atau negatifnya seseorang dari infeksi virus corona baru ini hanya bisa dideteksi dengan uji laboratorium. Caranya, petugas laboratorium akan mengambil sampel darah, swab tenggorokan, atau dahak.

Ahli pulmonologi Jaka Pradipta mengataka, jika pada pemeriksaan pertama pasien dinyatakan negatif COVID-19, uji laboratorium tersebut bisa diulang kembali 24 jam berikutnya. "Bila hasilnya kembali negatif, maka pasien bisa dikeluarkan dari pengawasan," kata dia.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."