Koleksi Generasi Micin Rancangan Hannie Hananto di Muffest 2020

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Hannie Hananto mengusung tema Generasi Micin dalam penutupan Muslim Fashion Festival atau Muffest 2020 di Jakarta, Ahad, 23 Februari 2020. TEMPO/ Eka Wahyu Pramita

Hannie Hananto mengusung tema Generasi Micin dalam penutupan Muslim Fashion Festival atau Muffest 2020 di Jakarta, Ahad, 23 Februari 2020. TEMPO/ Eka Wahyu Pramita

IKLAN

CANTIKA.COM, JAKARTA - Hannie Hananto bisa disebut desainer fashion muslim yang setia memotret  realita di sekitarnya. Sebelumnya, ia mengusung desain yang terinspirasi dari aneka kuliner Indonesia seperti tempe dan petai, lalu ada koleksi Suwe Ora Jamu, kini ia mengusung micin. Kata yang bermakna lebih dari satu, bisa merujuk kepada penyedap rasa atau bahasa slang yang kerap dipakai anak muda ketika berinteraksi di media sosial.

Dalam penutupan Muslim Fashion Festival atau Muffest 2020, sebanyak 12 looks disuguhkan kepada para tamu undangan. Pagelaran busana bertajuk "Generasi Micin" ini dimeriahkan dengan iringan lagu aplikasi video TikTok yang tengah hits.

Hannie menggunakan bahan tenun polos yang terbuat dari kapas, namun tidak diproses sepenuhnya atau dikenal dengan sebutan kain belacu.

Hannie Hananto mengusung tema Generasi Micin dalam penutupan Muslim Fashion Festival atau Muffest 2020 di Jakarta, Ahad, 23 Februari 2020. TEMPO/ Eka Wahyu Pramita

Menurut Hannie kain belacu lebih halus, tapi kurang kasar dan tebal dibandingkan kanvas atau denim. "Namun kain ini cukup terjangkau karena masih setengah jadi dan tidak berpasir," ucap Hannie sebelum pertunjukan busana dimulai di Jakarta, Ahad, 23 Februari 2020.

Dalam koleksi yang didominasi warna merah seperti warna salah satu merek penyedap rasa, ada pula warna hitam dan putih. Kemudian kain belacu itu disablon dan di-print untuk menghasilkan gambar tulisan dan logo

"Sekitar 50% desain koleksi menggunakan desain zero waste, yaitu membuang bahan baku sedikit mungkin untuk meminimalisasi sampah atau limbah kain dalam bentuk kaftan dan outer kaftan," terang Hannie.

Hannie Hananto mengusung tema Generasi Micin dalam penutupan Muslim Fashion Festival atau Muffest 2020 di Jakarta, Ahad, 23 Februari 2020. TEMPO/ Eka Wahyu Pramita

Untuk pilihan desain, Hannie Hananto menawarkan gaun dan luaran yang sama panjang. Permainan coraknya cukup bold. Adapula sentuhan ikat pinggang jenis obi. Untuk setelan, Hannie menawarkan motif dan warna serasi atas bawah. Ia masukkan sedikit sentuhan cape untuk atasannya.

Bicara soal inspirasi, Hannie tak menampik eksistensi generasi Z (1995-2012) di media sosial menjadi arus yang diperhitungkan, termasuk industri mode. Dari segi jumlah, gen Z telah melewati milenial, yakni terhitung 32 persen dari populasi dunia yang berjumlah 7,7 miliar. Mereka pula yang sering menggaungkan penyebutan kata micin di media sosial yang merujuk pada perilaku orang-orang zaman sekarang yang tak bisa dimengerti.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."