Karier Silvia Halim Didukung 3 Support System Ini, Ada My BFF

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim di di kampanye #SiapaBilangGakBisa, di Jakarta Selatan, Selasa 14 Agustus 2018. TEMPO/Astari P Sarosa

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim di di kampanye #SiapaBilangGakBisa, di Jakarta Selatan, Selasa 14 Agustus 2018. TEMPO/Astari P Sarosa

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Nama Silvia Halim mencuat sebagai Direktur Konstruksi PT. Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta. Perempuan berusia 37 tahun ini berhasil membuktikan pekerjaannya rampung pada Maret 2019. Ia berhasil mematahkan praduga pesimis bahwa MRT Jakarta tidak akan pernah beroperasi di ibukota negara.

Insinyur teknik sipil di Universitas Teknologi Nanyang, Singapura, ini mengungkapkan ia memiliki support system yang solid dalam merintis karier-nya.

“Orang tua saya tidak berpendidikan tinggi. saya sarjana pertama di keluarga. Tapi keluarga saya enggak pernah membatasi saya. Dan itu menurut saya blessing nomor satu,” kata Silvia Halim saat ditemui di acara Summit on Girls Getting Equal: Let’s Invest in Girls! di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Selasa 10 Desember 2019.

Support system kedua yang disebut Silvia Halim adalah teman-teman perempuannya. “Yang kedua adalah my bff (best friend forever). Teman-teman perempuan saya yang keren dan hebat. Mereka memberikan support no matter what,” tukas Silvia.

Ia pun mengisahkan acapkali mendengar perempuan saling menjatuhkan satu sama lain. “Karena kita kan sering mendengar ya, kadang-kadang yang menjatuhkan perempuan adalah perempuan itu sendiri, ya. Kita punya lingkungan, especially women yang positif dan mendukung kita, sangat penting,” imbuh satu-satunya perempuan dalam jajaran dewan direksi PT MRT Indonesia.

Kemudian, Silvia Halim menyebut pentingnya support system dari rekan kerja pria yang feminis.

“Dan yang ketiga adalah di lingkungan kerja saya. Di mana di lingkungan kerja saya itu cowok semua, bos saya cowok, teman kerja saya cowok. Tapi mereka adalah cowok-cowok yang feminis. Mereka percaya perempuan seperti saya bisa sebaik mereka atau bahkan lebih,” ungkap perempuan kelahiran 18 Juni 1982.

Silvia mengaku dukungan pimpinan dan rekan kerja penting baginya. Bila itu tidak ada, ia menyebut hal itu menjadi suatu tantangan.

“Mereka support saya. Bahkan bos saya, mentor sekaligus sponsor saya selalu men-support saya. Dan itu penting di lingkungan kerja, kita menemukan mentor atau teman kerja yang positif selalu mendukung kita. Karena kalau ada enggak ada itu akan sangat challenging,” pungkas Silvia Halim.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."