Sosiolog Ungkap Alasan Orang Indonesia Doyan Ngemil di Pagi Hari

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi ngemil di kantor. shutterstock.com

Ilustrasi ngemil di kantor. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta -  Sebuah survei memaparkan bahwa orang Indonesia cenderung mengkonsumsi makanan ringan atau ngemil pada pagi hari, antara waktu sarapan dan makan siang. 

Survei The Harris Poll pada September 2019, yang dilakukan untuk Mondelez Internasional dan melibatkan 6.068 partisipan di 12 negara itu menunjukkan, waktu rata-rata orang Indonesia ngemil yakni pukul 11.28.

Sosiolog dari Universitas Nasional (UNAS) Dr Erna Ernawati Chotim mengatakan, fenomena ini terjadi karena orang Indonesia rata-rata menempuh perjalanan panjang menuju tempat kerja sehingga memerlukan waktu lebih pagi untuk menyiapkan segala sesuatunya sebelum berangkat.

"Untuk masyarakat modern, mobilitas tinggi. Makanan semacam pisang goreng enggak mungkin. Mereka lebih memilih makanan yang mudah dibawa di tas, nutrisi juga satu hal dipertimbangkan," ujar ia di Jakarta, Selasa, 3 Desember 2019.

Erna mengatakan, kebiasaan mengemil terutama pada pagi hari menjadi bagian dari tradisi masyarakat Indonesia dan hal ini tak berarti menggantikan sarapan.

"Camilan bukan hal baru untuk kita tetapi bagian dari tradisional masyarakat Indonesia. Kalau lihat di berbagai daerah kita bisa dapatkan makanan ringan khas masing-masing daerah. Ini memperkuat camilan menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia," kata ia.

Temuan lainnya memperlihatkan, orang Indonesia mengkonsumsi camilan lebih sering daripada makanan berat, yakni hampir tiga kali sehari, dibanding 2,5 kali makanan berat sehari, atau lebih tinggi dari rata-rata global.

Sebanyak 75 persen responden mengatakan, makanan ringan yang mudah dikonsumsi di sela-sela aktivitas lebih cocok dengan gaya hidup saat ini.

"Masyarakat Indonesia (saat ini) ditantang mobilitas tinggi, produktif, maunya yang mudah, camilan yang paling mudah diraih," tutur Erna mengomentari survei.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."