6 Makanan yang Dianjurkan bagi Penderita Tekanan Darah Rendah

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi puth dan kuning telur. (Pixabay/Ponce_Photography)

Ilustrasi puth dan kuning telur. (Pixabay/Ponce_Photography)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Salah satu penderita tekanan darah rendah ditandai dengan tekanan darah sebesar 90/60 mmHg atau lebih rendah dari jumlah tersebut. Beberapa gejala lainnya seperti pusing, tidak seimbang ketika berdiri, pandangan kabur, sulit konsentrasi, lemas, hingga mual dan muntah. 

Tekanan darah rendah yang tidak menimbulkan gejala biasanya tidak berbahaya dan tidak perlu diobati. Namun pada beberapa orang lain, tekanan darah rendah dapat menyebabkan pingsan, dan dalam kasus yang parah dapat mengancam nyawa. Maka dari itu, untuk menjaga tekanan darah tetap stabil penderita tekanan darah rendah dapat mengkonsumsi makanan tertentu. 

Berikut adalah beragam makanan untuk penderita darah rendah yang dapat dikonsumsi.

1. Makanan kaya akan vitamin B12

Kekurangan asupan vitamin B12 dalam tubuh dapat menyebabkan anemia, sehingga tekanan darah Anda menjadi rendah. Jenis makanan untuk penderita darah rendah disarankan banyak mengandung vitamin B12, termasuk telur, sereal, produk yang terbuat dari susu, dan daging merah.

2. Makanan tinggi folat

Jenis makanan tinggi folat untuk penderita darah rendah adalah sayuran berwarna hijau seperti sawi, brokoli, bayam, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, daging merah, ayam, makanan laut (seafood), telur, dan susu.  

3. Makanan yang asin

Para ahli medis menganjurkan untuk membatasi asupan garam dalam makanan Anda. Akan tetapi, bagi penderita tekanan darah rendah, makanan yang asin dapat membantu meningkatkan tekanan darah. Beberapa contoh makanan yang asin, seperti makanan kalengan, ikan asin, dan makanan lain yang ditambahkan garam.

Namun, pada orang dewasa tua, terlalu banyak mengonsumsi garam dapat menyebabkan gangguan jantung dan ginjal. Karena itu, penting untuk memeriksakan diri ke dokter terlebih dahulu sebelum menambahkan garam ke dalam makanan Anda.

Ilustrasi sayur kol (pixabay.com)

4. Makanan rendah karbohidrat

Bagi Anda penderita tekanan darah rendah, sebaiknya batasi asupan karbohidrat, seperti, nasi, kentang, dan roti. Makanan tinggi karbohidrat, terutama karbohidrat olahan, lebih cepat dicerna oleh tubuh sehingga menyebabkan tekanan darah Anda semakin rendah.

Sebagai solusinya, Anda dapat mengkonsumsi sayur-sayuran hijau, buah-buahan, daging merah, ikan, dan daging ayam.

5. Makanan dan minuman yang mengandung kafein

Kandungan kafein dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung untuk sementara waktu. Anda dapat menemukannya pada cokelat, teh, dan kopi.

6. Makanan yang mengandung banyak air

Makanan untuk penderita darah rendah yang sebaiknya dikonsumsi adalah mengandung banyak air. Beberapa jenis makanan yang mengandung banyak air, di antaranya buah-buahan (semangka, stroberi, jeruk, tomat, paprika, mentimun, anggur), selada, seledri, dan yogurt tanpa rasa. Selain itu, penderita darah rendah juga disarankan untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air putih yang cukup.

Namun, ingat, Anda tetap disarankan untuk tidak mengkonsumsinya secara berlebihan. Selain itu, makanlah makanan-makanan tersebut dalam porsi kecil, tetapi dengan frekuensi yang lebih sering.

Makan dalam porsi yang besar dapat menyebabkan penurunan tekanan darah secara drastis karena tubuh Anda bekerja lebih keras untuk mencerna makanan. 

Meski begitu, langkah ini bukan satu-satunya cara untuk meningkatkan tekanan darah. Beberapa cara untuk meningkatkan tekanan darah Anda lainnya adalah dengan menghindari tidur berkepanjangan.

Ubah posisi tubuh dari berbaring atau duduk, kemudian berdiri, secara perlahan. Hindari melakukan aktivitas fisik di luar rumah terlalu lama saat panas sedang terik-teriknya. Selain itu, menggunakan stocking kompresi, yang bertujuan membantu darah mengalir ke seluruh tubuh.

SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."