9 Tips Memperbaiki Mood Buruk saat Bekerja, Jangan Malas Minum

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
24_karier_ilustrasikerja

24_karier_ilustrasikerja

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Beragam pemicu yang membuat suasana hati buruk saat bekerja. Bisa juga ada momen patah hati, stres karena beban pekerjaan, atau juga tengah ditimpa masalah.

Permasalahan ini, bisa membuat orang malas untuk melakukan apapun. Umumnya kita lebih suka berdiam atau menenangkan diri ketika mengalami hari buruk.

Kondisi ini, bisa membuat pekerjaan terbengkalai atau hari Anda menjadi tidak produktif. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar tetap produktif meski tengah bosan atau mengalami hari yang buruk.

1. Ambil napas

Setelah pertengkaran dramatis atau pengalaman negatif, perlu beberapa menit untuk mengambil napas dalam-dalam. Langkah ini memiliki efek menenangkan, memperlambat detak jantung, memperlambat tekanan darah, sehingga membuat keadaan emosi yang lebih tenang dan kondusif.

2. Lakukan yang disuka

Lakukan hal-hal yang disukai ketika mengalami hari yang buruk, bisa berupa mendengarkan lagu atau permainan di ponsel. Buat beberapa menit untuk melakukan hal yang disukai ini.

Melakukan sesuatu yang Anda suka dapat mengalihkan perhatian dari hal-hal yang mengganggu untuk mengalihkan fokus pada hal-hal yang lebih positif.

3. Rencanakan pekerjaan

Dalam keadaan yang lebih tenang, jauh lebih mudah untuk bernegosiasi dengan pikiran agar menjadi fokus. Anda mungkin sudah merencanakan pekerjaan pada malam sebelumnya atau di pagi hari, tetapi ini mungkin terjadi ketika masalah belum muncul, karena itu mungkin perlu penyesuaian.

Utamakan memilih tugas-tugas paling penting yang harus dilakukan hari itu. Buat perencanaan lebih rinci, sehingga tidak terlihat membingungkan.

4. Hindari komunikasi

Kecuali jika perlu, cobalah menjauh dari ponsel karena hal itu dapat mengalihkan perhatian dan sulit fokus. Kadang Anda hanya ingin berbicara dengan seseorang tentang apa yang baru saja terjadi atau apa yang sedang terjadi sehingga bisa merasa lebih baik. Tetapi kadang-kadang percakapan bisa berlangsung berjam-jam, alhasil jadi kontraproduktif. 

Minimalkan komunikasi hanya untuk apa yang diperlukan, dengan cara itu, Anda juga meminimalkan bereaksi terhadap pesan yang salah.

Selain itu, hindari media sosial, sebab itu bisa membuat hidup Anda sedikit terganggu bila mudah teralihkan.

5. Dengarkan sesuatu yang membangkitkan semangat

Musik memiliki kekuatan untuk meningkatkan getaran saat Anda terpuruk dan bisa membantu merasa lebih baik. Pastikan volume suara musik yang memungkinkan Anda bisa berinteraksi dengan rekan kerja lain, jika mengerjakan tugas yang membutuhkan interaksi. Menggunakan earphone juga lebih sopan dibandingkan menggunakan pengeras suara portabel.

6. Tetap terhidrasi

Dehidrasi adalah kondisi memperburuk suasana hati yang buruk. Tetap terhidrasi memberi energi dan membantu Anda merasa segar.

7. Jangan lupa makan

Sama seperti dehidrasi, perut kosong akan membuat Anda lebih mudah marah. Manjakan diri dengan sarapan atau makan siang yang enak dan jaga diri tetap sehat. Makanan juga merupakan cara yang baik untuk meningkatkan suasana hati. Aroma makanan juga bersifat terapi.

8. Beri penghargaan kecil

Setelah menyelesaikan tugas besar atau bagian dari laporan, manjakan diri dengan sesuatu yang menyenangkan seperti sepotong permen atau apa pun yang membuat bahagia. Ini adalah cara memotivasi diri untuk terus maju dan jika produktif di hari yang buruk, Anda layak mendapat hadiah.

9. Ubah lingkungan

Dalam pengaturan kerja yang fleksibel, Anda juga dapat mempertimbangkan bekerja dari tempat yang berbeda, seperti taman atau kedai kopi favorit. Ini dapat membuat perbedaan besar untuk suasana hati.

Jika Anda tidak berada dalam lingkungan kerja yang fleksibel, beberapa penyesuaian seperti memindahkan kursi lebih dekat ke jendela atau tempat yang cerah dapat membantu menyesuaikan kembali fokus Anda. Bahkan, penataan ulang meja bisa membuat perbedaan besar.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."