Gara-Gara Bullying, Prilly Latuconsina Sempat Diet

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Prilly Latuconsina di acara Y.O.U 1st Anniversary di Jakarta, Kamis, 14 November 2019. TEMPO/Eka Wahyu Pramita

Prilly Latuconsina di acara Y.O.U 1st Anniversary di Jakarta, Kamis, 14 November 2019. TEMPO/Eka Wahyu Pramita

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Setiap  orang berpotensi menjadi korban bullying, terlebih figur publik yang aktivitasnya selalu tersorot. Termasuk aktris muda Prilly Latuconsina yang cukup sering menerima bullying baik secara langsung atau melalui media sosial.

Menurut para ahli sikap bullying atau perundungan adalah perilaku kekerasan yang menyakiti hati orang lain, jika seseorang merasa sakit hati berarti ia jadi sudah menjadi korban.

Seperti yang dialaminya beberapa waktu lalu Prilly menceritakan pengalaman ia di Instagram Story. Saat itu, ada yang memintanya foto selfie, lalu ada yang berkomentar bahwa tubuhnya terlihat lebih besar di foto, sedangkan aslinya tidak.

"Kalau bully udah pasti sering ya, makin banyak yang follow, makin banyak yang cari kekurangan kita pastinya. Tapi ya namanya juga publik figur sudah jadi risiko," ucap Prilly Latuconsina usai ditemui di acara Y.O.U 1st Anniversary "Stepping Up The Beauty" di Jakarta, Kamis 14 November 2019.

Bahkan saking berpengaruhnya bullying yang diterima Prilly, ia pernah sampai menjalani diet supaya tidak gendut, seperti yang orang lain bilang tentang dirinya.

"Gimana, ya, kan jadinya mikir dan merasa tidak percaya diri, apa benar ya aku gendutan. Sempat kesal, ya. Wajar kalau baperan, karena aku pernah kudu diet lagi demi gak dibilang bully," ucap pemeran film Danur ini.

Tapi lambat laun perempuan kelahiran 15 Oktober 1996 ini memilih untuk tidak terlalu memikirkan lagi dan menjalani aktivitas seperti biasa. "Dan akhirnya aku tidak terlalu peduli orang mau bicara apa," tandas Prilly Latuconsina.

EKA WAHYU PRAMITA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."