Koleksi S/S 2020 Biyan: Era Bloomsbury dan Pengalaman Hidupnya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Koleksi Spring/Summer 2020 Studio 133 Biyan. Foto: Dok.Studio 133 Biyan

Koleksi Spring/Summer 2020 Studio 133 Biyan. Foto: Dok.Studio 133 Biyan

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Perancang busana Biyan Wanaatmadja memamerkan koleksi Spring/Summer 2020, Kamis, 7 November 2019. Pertama kali floorplan dibuka penampilan para model seperti sebuah kolase berjalan. Biyan berhasil menggabungkan potongan-potongan inspirasi yang ia temukan dalam keseharian maupun pengalaman hidupnya ke dalam koleksi dari Biyan Studio 133 ini.

"Koleksi ini adalah keseharian yang saya lakukan, sebagian jalan menjadi rutinitas dan siklus yang sama. Berputar memakan waktu sampai enam bulan dan sudah dipikirkan sejak lama," ucap Biyan saat konferensi pers sebelum fashion show

Biyan membaca arah sesuai dengan visi koleksi lalu melakukan riset dari apa yang ia ditemukan. "Segala sesuatu yang saya pernah alami, khususnya saat di London juga sedikit berpengaruh ya, dari seniman dan filsuf terutama," imbuh Biyan.

Koleksi Spring/Summer 2020 Studio 133 Biyan. Foto: Dok. Studio 133 Biyan

Dengan mengikuti nalurinya, desainer ternama Tanah Air ini seperti mendapat energi baru dengan menyulam variasi corak, ragam material tekstur dan kain, ditambah referensi volume dan siluet dari berbagai era yang menjadi favoritnya. Ketika menyaksikan koleksinya seolah membawa kita menelusuri butik wallpaper dan toko antik furnitur Eropa, sejurus kemudian melempar kita kembali ke masa kini memperlihatkan desain yang mengandung relevansi kepraktisan zaman masa kini.

Koleksi Spring/Summer 2020 Studio 133 Biyan. Foto: Dok.Studio 133 Biyan

Motif organis dan geometris dipasangkan dengan bahan katun eyelet, bordir renda, jacquard, dan taffeta. Motif bunga-bunga kecil dan mawar dalam berbagai interpretasi bersanding dengan multi-stripes yang membentuk motif anyaman. Warna menjadi instrumen esensial untuk musim ini, mulai dark neutrals seperti dirty white dan berbagai nuansa biru lalu dikuti dengan warna-warna cerah ceria seperti kuning, shades of pink, coral, celadon, hijau, dan poppies red pada segmen-segmen berikutnya.

Siluet dari beragam era seperti era 20-an flapper silhouette, 40-an tie blouse, 60-an shift dress dan bucket hat, 70-an dengan palazzo pantsbow blouse, dan kaftan, serta 80-an dengan puff sleeves berbaur menjadi suatu kesatuan sebagai kanvas dan eksplorasi-eksplorasinya.

Koleksi Spring/Summer 2020 Studio 133 Biyan. TEMPO/Eka Wahyu Pramita

Era Bloomsbury menjadi muse dari koleksi kali ini, di mana sebuah kolektif berisikan seniman, penulis, filsuf dan intelektual asal Inggris memberi pengaruh besar pada kultur pertengahan abad 20-an. 

Lukisan abstrak, impresionisme, semangat kebebasan, interior dengan banyak koleksi antik, motif eksotis dan berbagai negara, dan countryside comfort yang disusun secara spontan, 'full of surprise yet very pleasant' menjadi ciri khas dari Bloomsbury Group movement.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."