Alasan Franka Franklin Mau Berinvestasi di Bisnis Perhiasan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Franka Franklin, istri Nadiem Makarim Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Franka ditemui saat pembukaan butik keempat Tulola Jewelry di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu 30 Oktober 2019. Franka bergabung tiga tahun lalu ke dalam bisnis perhiasan yang dibangun oleh Happy Salma dan Sri Luce Rusna sejak 10 tahun silam. Tempo/Silvy Riana Putri

Franka Franklin, istri Nadiem Makarim Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Franka ditemui saat pembukaan butik keempat Tulola Jewelry di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu 30 Oktober 2019. Franka bergabung tiga tahun lalu ke dalam bisnis perhiasan yang dibangun oleh Happy Salma dan Sri Luce Rusna sejak 10 tahun silam. Tempo/Silvy Riana Putri

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaFranka Franklin, Istri Nadiem Makarim pendiri startup Gojek dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, mempunyai intuisi bisnis yang kuat seperti sang suami. Dari segi karier, Franka sudah mencatatkan riwayat gemilang dalam bidang retail selama 10 tahun. Memulai dari Time International, Kanmo Retail Group, Luxola.com, dan terakhir e-commerce Berrybenka.

Tiga tahun belakangan, ibu satu putri ini memilih berinvestasi di bisnis perhiasan Tulola yang didirikan oleh Happy Salma dan Sri Luce Rusna. Pilihannya untuk berbisnis diawali dari kegemarannya memakai koleksi Tulola.

“Pada saat saya ketemu sama Sri udah lama banget, 12 tahun yang lalu, saya temenan sama dia. Kenal juga sama Happy. Suami saya juga kenal sama suami Happy. Jadi kita satu pertemananlah. Sebagai teman, saya udah jadi fans tulola tuh, udah lama banget. Satu hal yang konsisten dari dulu sampai sekarang saya perhatikan adalah story telling dan kekuatan dari produk-produk itu sendiri,” ungkap Franka Franklin saat ditemui di acara pembukaan butik keempat Tulola di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu 30 Oktober 2019.

Lebih lanjut ia menjelaskan, “Saya gabung enggak hanya dari kacamata teman, tetapi juga dari seseorang yang ingin berinvestasi dan bekerja lebih lanjut untuk pengembangan Tulola.”

Menurut Franka, Tulola punya ciri khas brand yang selalu dipertahankan selama satu dekade. “Satu yang saya tahu dan penting sekali untuk brand adalah kekuatan dari cerita itu sendiri, which is branding. Tapi yang kedua juga dari segi produk atau produksi,” tandas Franka.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."