2 Prosedur Medis untuk Membuat Hidung Lebih Mancung

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi hidung. shutterstock.com

Ilustrasi hidung. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tampilan hidung mancung dipercaya salah satu poin dalam meningkatkan penampilan dan rasa percaya diri. Tak heran bila sebagian orang yang merasa kecewa dengan bentuk hidungnya, rela menempuh sejumlah cara untuk membuat hidung lebih mancung. Mulai dari cara alami hingga prosedur medis.

Di ulasan dua hari lalu, kita sudah membahas cara membuat hidung lebih mancung dengan sejumlah trik makeup. Hari ini, kita membahas cara medis untuk membuat hidung lebih mancung. Tentunya prosedur medis ini lebih bertahan lama pada tubuh dan mengeluarkan anggaran lebih dibandingkan trik makeup.  

Berikut cara membuat hidung lebih mancung dengan dua pilihan prosedur medis 

1. Suntik filler

Suntik filler adalah salah satu cara memancungkan hidung yang bisa Anda lakukan. Namun hasilnya bersifat sementara, yaitu selama maksimal enam bulan. Prosedur yang juga disebut dermal filler ini sejatinya bertujuan memperbaiki atau mengoreksi area tertentu pada wajah. Mulai dari menyamarkan kerutan dan garis halus di wajah, meratakan tekstur kulit, menghilangkan bekas luka hingga membuat bagian wajah tampak lebih dan berisi. 

Dermal filler dilakukan dengan cara menyuntikkan cairan khusus ke jaringan lunak yang ada di bawah permukaan kulit hidung. Jenis cairannya bisa berupa asam hialuronat, kolagen atau zat sintetis lainnya. Dengan ini, tampilan hidung akan tampak lebih mancung dan bervolume.

Umumnya, dokter membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit untuk melakukan prosedur ini. Setelah menjalani suntik filler, kulit hidung Anda mungkin akan mengalami kemerahan dan pembengkakan. Namun Anda tak perlu khawatir karena kemerahan dan bengkak tergolong normal. Efek samping ini biasanya akan mereda setelah beberapa jam. 

2. Operasi hidung atau rhinoplasty

Jika siap untuk mengeluarkan biaya lebih banyak, Anda bisa melakukan operasi hidung. Dalam dunia medis, operasi ini dikenal dengan istilah rhinoplastyprosedur kecantikan yang bertujuan memperbaiki bentuk dan ukuran hidung, termasuk memancungkan hidung. 

Cara memancungkan hidung dengan operasi ini biasanya memakan waktu beberapa jam. Dokter bedah plastik akan memberikan bius total sebelum Anda menjalani rhinoplasty. Sama seperti prosedur medis lainnya, rhinoplasty juga memiliki risiko efek samping ringan hingga berat. Beberapa risiko efek samping rhinoplasty meliputi bekas luka sayatan pada hidung, nyeri, bengkak, hingga memar di area hidung. Hidung mengalami mati rasa atau kebas, kesulitan untuk bernapas, dan hidung tampak tidak proporsional.

Pada kasus tertentu, Anda mungkin mengalami perdarahan berlebih setelah melakukan operasi hidung. Bahkan, bukan tak mungkin operasi lanjutan diperlukan apabila Anda mengalami masalah pada fungsi atau tampilan hidung yang semakin tidak proporsional. Selain untuk alasan estetika, operasi hidung juga dapat dilakukan untuk memperbaiki bentuk hidung yang tidak normal akibat cacat bawaan atau kecelakaan.

SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."