Ketahui 6 Gejala Kepala Bayi Miring atau Tortikolis

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi bayi menangis (Pixabay.com)

Ilustrasi bayi menangis (Pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tortikolis adalah masalah pada otot leher yang menyebabkan kepala bayi miring ke bawah. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah “leher bengkok”.  Pada setiap sisi leher, terdapat otot panjang yang membentang dari belakang telinga ke tulang selangka, yang juga disebut dengan SCM (sternocleidomastoid). Tortikolis terjadi ketika otot SCM bayi memendek di satu sisi.

Kondisi ini dapat disebabkan karena bayi mengalami kejang di dalam rahim atau berada dalam posisi abnormal dalam kandungan, yang dapat memberi tekanan ekstra pada satu sisi kepala bayi hingga menyebabkan SCM mengencang. Selain itu, penggunaan forsep atau alat vakum saat persalinan juga dapat memberi tekanan pada SCM bayi yang bisa memicu tortikolis.

Sekitar 1 dari 250 bayi dilahirkan dengan kondisi tortikolis. Sebanyak 10-20 persen bayi yang memiliki kondisi tersebut bahkan juga mengalami displasia panggul atau sendi panggul cacat. Jika bayi telah mengalami tortikolis sejak dilahirkan, maka kondisi ini disebut sebagai tortikolis bawaan. Jenis tortikolis ini merupakan yang paling umum.

Dalam kasus yang jarang terjadi, tortikolis bawaan pun dapat diturunkan. Selain tortikolis bawaan, bayi juga bisa mengalami tortikolis kongenital yang terjadi seiring waktu setelah bayi dilahirkan. Biasanya ini berkaitan dengan masalah medis yang lebih serius. Anda mungkin tidak menyadari apa pun pada bayi Anda selama enam atau delapan minggu pertama kelahirannya. Gejala tortikolis biasanya akan semakin jelas saat bayi bisa mengontrol kepala dan lehernya.

Sejumlah gejala tortikolis yang bisa terjadi pada bayi

1. Kepala miring ke satu sisi dengan dagu mengarah ke bahu yang berlawanan. Sekitar 75 persen bayi yang mengalami tortikolis kepalanya miring ke kanan.

2. Kepala tidak dapat berputar ke samping, ke atas atau ke bawah dengan mudah.

3. Terdapat benjolan lunak di otot leher bayi. Biasanya ini hilang dalam waktu enam bulan.

4. Bayi lebih suka melihat Anda dari dekat. Matanya tidak akan mengikuti pergerakan Anda karena harus membuatnya memutar kepala.

5. Mengalami kesulitan menyusu di satu sisi atau senang menyusu di satu sisi saja.

6. Bayi sangat kesulitan memalingkan kepalanya, bahkan bisa menjadi kesal karena gerakannya keras.

Jika Anda melihat tanda-tanda tortikolis pada bayi Anda, segeralah lakukan pemeriksaan ke dokter, sebab bisa saja bayi Anda memang mengalami tortikolis. Selain pemeriksaan fisik, dokter akan melakukan rontgen leher untuk melihat bentuk tortikolis ataupun melakukan tes ultrasonik pada panggul (jika diperlukan).

SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."