Bedakah Makna Bercinta Kali Pertama bagi Perempuan dan Pria?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi bercinta. shutterstock.com

Ilustrasi bercinta. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaBercinta untuk kali pertama seperti apa maknanya? Sakit, canggung, takut, risih, berdebar, ada yang hilang, terintimidasi ataupun luar biasa. Apakah Anda sepakat dengan jawaban itu? Atau punya ungkapan lain dalam memaknai memori itu. Para peneliti pun tidak tinggal diam, mereka juga menelusuri kecenderungan jawaban untuk momen bercinta pertama kali.

Sebelum ke penelitian, menengok dulu dari pandangan yang ada di kalangan masyarakat. Bagi perempuan, momen pertama bercinta itu terasa menyakitkan, wujud hilangnya keperawanan hingga bentuk ungkapan cinta tertinggi kepada pasangan. Sementara dari sudut pandang pria, bercinta kali pertama dimaknai sebagai wujud kejantanan dan kegagahan.  

Menurut laporan dari Universitas Negeri Pennsylvania, Amerika Serikat, menemukan bahwa pria dan perempuan memiliki perasaan yang sangat berbeda setelah bercinta pertama kali. Pria cenderung lebih merasa lebih percaya diri dan puas, wanita mungkin merasakan hal sebaliknya.

Laporan ini melibatkan 434 perguruan tinggi di Amerika Serikat disebutkan bahwa perempuan merasa kurang menarik usai bercinta. Sementara bagi pria, mereka merasa sangat “seksi” setelah beraksi di atas ranjang.

Seperti dikutip dari laman Times of India, menurut Eva S. Lefkowitz, profesor pengembangan manusia dan studi keluarga di Universitas Negeri Pennsylvania, Amerika Serikat, "Jika rata-rata (perempuan muda) ada kerisauan atau merasa lebih buruk usai bercinta kali pertama, itu menandakan perkembangan seksualitas yang sehat dan kepribadian yang baik."

Menurutnya, pria tidak dibesarkan dengan pola pikir akan 'kehilangan' sesuatu yang berharga setelah bercinta. Oleh karena itu, mereka kerap diidentikan tidak perlu merasa jatuh cinta dengan pasangannya saat memutuskan bercinta di kali pertama. Padahal kenyataannya tidak seperti itu, bias gender itulah yang harus diluruskan.

Masyarakat perlu memahami bahwa pengalaman seksual kali pertama tergantung pada setiap individu. Dari survei di atas mungkin hasil itu sesuai dengan subjek eksperimen, tetapi tidak berlaku bagi semua orang. Perasaan yang terkait dengan seks, baik itu yang pertama kali atau semata dorongan emosional merupakan pengalaman abstrak dan pribadi.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."