Kenang BJ Habibie yang Candu Memandang Ainun Sejak Pertama Jumpa

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Asri Ainun Habibie ketika mendampingi sang suami, BJ Habibie. TEMPO/Bernard Chaniago

Asri Ainun Habibie ketika mendampingi sang suami, BJ Habibie. TEMPO/Bernard Chaniago

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie atau akrab disapa BJ Habibie wafat pada usia yang ke 83 tahun, pukul 18.05 WIB di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto Jakarta, Rabu, 11 September 2019. Ia meninggal disebabkan gagal jantung dan faktor usia.

Menelisik pengabdiannya di pemerintahan, ia pernah menjabat sebagai Wakil Presiden ketujuh mendampingi Soeharto kala itu. BJ Habibie menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada 21 Mei 1998. Kemudian ia digantikan oleh Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang terpilih sebagai presiden pada 20 Oktober 1999 oleh MPR hasil Pemilu tahun 1999. 

Selain rekam jejaknya sebagai negarawan, nama BJ Habibie juga terpatri sebagai bapak teknologi. Ia bisa dibilang seorang teknorat yang menciptakan sejumlah karya besar di antaranya pesawat N250 dan mendirikan Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) kini berubah menjadi Dirgantara Indonesia.

BJ Habibie bersama HAsri Ainun Habibie. TEMPO/Amatul Rayyani

Tidak hanya dikenal genius, bapak dua anak ini juga dikenal mesra dengan belahan jiwanya, Hasri Ainun Habibie yang terlebih dahulu meninggal pada 22 Mei 2010 di Jerman. Pada Desember 2010, wartawan Tempo, Istiqomatul Hayati dan Akbar Tri Kurniawan melakukan wawancara eksklusif dengan BJ Habibie tak lama setelah buku "Habibie & Ainun" diluncurkan.

Di kediamannya di Patra Kuningan, sekitar tiga jam BJ Habibie menceritakan kisah hidupnya, termasuk pernikahan bersama Ainun selama 48 tahun 10 hari tanpa bertengkar. "Tidak ada masalah yang prinsipil," kata kakek enam cucu ini. Kalaupun terjadi silang pendapat, menurut BJ Habibie, hanya soal remeh-temeh, misalnya kurang minum air, kurang tidur karena bekerja terus, dan tidak menyegerakan salat.

Presiden ke-3 Republik Indonesia BJ Habibie membacakan doa saat ziarah ke makam istrinya Hasri Ainun Habibie di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu 5 Juni 2019. Ziarah tersebut dilakukan dalam rangka hari Raya Idul Fitri 1440. TEMPO/M Taufan Rengganis

Satu hal yang memantapkan BJ Habibie bahwa Ainun adalah cinta sejatinya adalah ada sesuatu yang dia rasakan saat memandang Ainun. "Saya dulu tidak pernah merasakan apa yang saya rasakan kepada Ainun. Konyolnya lagi, ketika berpaling, selalu ingin melihat lagi," kata BJ Habibie. "Ini yang namanya merindukan."

Saat beradu pandang dengan Ainun, BJ Habibie merasakan getaran yang berbeda. "Padahal saya punya cewek banyak juga, tapi tak pernah merasakan ini (tertawa). Dan saya kecanduan memandang Ainun. Konklusi saya inilah true love," ucap dia.

Ketika berjumpa dengan Ainun, Habibie mengatakan masing-masing sudah dewasa dan punya cerita cinta masing-masing. "Waktu saya ketemu ibu, dia sudah berkembang, cantik, punya citra dan punya masa lampau. Saya juga begitu. Punya cewek juga," ucap BJ Habibie.


EKO WAHYUDI
Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."