Kuas Makeup Rutin Dibersihkan Demi 3 Alasan Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi bersihkan kuas makeup. crafthubs.com

Ilustrasi bersihkan kuas makeup. crafthubs.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Coba ingat-ingat kapan terakhir kali Anda membersihkan kuas makeup? Atau jangan-jangan tidak pernah membersihkan, hanya langsung membuangnya saat warna bulunya mulai berubah. Membersihkan kuas makeup secara berkala sama pentingnya dengan merawat kulit secara teratur. Sebab sisa-sisa produk makeup yang menempel di kuas bisa menimbulkan masalah, di antaranya berkumpulnya bakteri. Menurut pakar kulit dan makeup artist, disarankan membersihkan kuas makeup seminggu sekali jika menggunakannya secara teratur.

Berikut beberapa alasan yang harus Anda ketahui pentingnya membersihkan kuas makeup melansir dari laman dari Times of India dan Allure.

 

Bakteri mengendap pada kuas

Kuas makeup yang jarang dicuci akan kotor dan ini memudahkan bakteri berkembang biak. Ketika digunakan, bakteri itu akan berpindah ke kulit dan menyebabkan masalah jerawat yang serius. Selain ke wajah, bakteri juga bisa berpindah ke produk makeup yang lain. Dampaknya menggunakan produk yang telah terkontaminasi bakteri juga bisa menyebabkan ruam atau jerawat.

Lebih hemat

Merawat kuas makeup dan membersihkannya secara teratur akan memperpanjang masa pakainya. Anda tidak perlu terus mengeluarkan uang untuk membeli kuas makeup baru, dan pada akhirnya akan menghemat uang dalam jangka panjang.

Membuat tampilan makeup lebih baik

Aplikasi makeup akan terlihat bagus jika merata, tidak ada bagian yang menumpuk. Namun, pada sikat yang jarang dicuci akan banyak tumpukan produk makeup sehingga ketika digunakan kembali hasilnya tidak maksimal.

"Jika kuas Anda kotor, aplikasi makeup Anda akan berbintik-bintik dan sulit menyatu,” kata makeup artist yang banyak menangani model papan atas dunia, Ashleigh Ciucci.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."