Mana yang Lebih Bergizi, Mentega Atau Margarin?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi mentega dan margarin (Sehatq.com)

Ilustrasi mentega dan margarin (Sehatq.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Mentega dan margarin sering dijadikan pengganti minyak goreng. Pilihan penggantian tersebut kerap mengundang pertanyaan mendasar mengenai manakah produk yang lebih aman dan sehat untuk dikonsumsi. Pertanyaan ini masih kontroversial, tetapi keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta cita rasa yang berbeda.

Bahaya mentega

Di balik kandungan nutrisi yang menyehatkan, seperti omega-3, vitamin K2, dan lainnya, mentega atau butter memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi. Konsumsi lemak jenuh ditemukan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.  

Hal yang lebih mencengangkan adalah fakta bahwa hampir 50 persen dari mentega terbuat dari lemak jenuh. Selain lemak jenuh, mentega juga mengandung banyak kolesterol yang dapat memicu kemungkinan meningkatkan kolesterol dalam tubuh.

Tidak hanya itu, kolesterol juga dikaitkan dengan risiko penyakit jantung. Meskipun demikian, kaitan kolesterol dengan risiko penyakit jantung masih memerlukan studi lebih lanjut.

Bahaya margarin

Margarin juga mengandung lemak trans yang bisa meningkatkan kadar kolesterol baik (LDL)  dan menurunkan kadar kolesterol jahat (HDL).

Namun, bahaya yang mengintai tidak hanya dari lemak transnya, tetapi juga dari kandungan omega-6 dalam margarin yang bisa meningkatkan kemungkinan terkena penyakit peradangan kronis, serta dari zat-zat tambahan lain, berupa zat pewarna, dan sebagainya.

Meskipun demikian, sebagian besar margarin mengandung lemak tak jenuh ganda yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung. 

Beberapa margarin juga diperkaya dengan sterol dan stanol yang bisa meningkatkan kadar HDL dan menurunkan kadar kolesterol jahat LDL, tetapi riset lebih lanjut masih diperlukan untuk menelusuri efek sterol dan stanol terhadap penyakit jantung.

Mana yang lebih sehat?

Hal yang paling penting yang harus diingat adalah untuk tidak mengonsumsi mentega atau butter dan margarin secara berlebihan, serta mengusahakan untuk memilih jenis margarin dan mentega yang lebih sehat untuk dikonsumsi. 

Bila Anda ingin menggunakan mentega, maka pilihlah mentega yang terbuat dari susu dengan sapi yang diberikan pakan rumput, bukan makanan olahan.

Jika Anda memilih margarin, maka carilah margarin yang bebas dari lemak trans dan terbuat dari minyak tumbuhan yang sehat, seperti margarin dari minyak zaitun. 

Selalu cek label margarin untuk melihat apakah margarin mengandung minyak yang terhidrogenasi. Meski margarin disebut tidak mengandung lemak trans, tetapi bila terdapat minyak yang terhidrogenasi, maka pasti terdapat lemak trans di dalamnya.

Pilihlah juga margarin yang tidak terlalu keras. Semakin keras margarin, maka semakin banyak pula lemak trans yang terkandung di dalamnya.

SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."