Jerawat dan 4 Hal Lain yang Menandakan Kulit Dehidrasi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi kulit. Boldsky

Ilustrasi kulit. Boldsky

IKLAN

Untuk mengatasi kulit dehidrasi cari produk yang secara khusus membantu mengunci kelembapan. Pada saat yang sama, kurangi pemakaian produk yang mengandung bahan-bahan yang berpotensi menyebabkan dehidrasi. Seperti retinol, benzoyl peroxide, dan asam salisilat, kecuali jika mereka diformulasikan dengan cara yang membantu kelembaban juga.

Dokter kulit Debra Jaliman mengatakan sebaiknya pilih produk perawatan kulit yang mengandung beberapa kandungan berikut untuk mengatasi dehidrasi.

#1. Hyaluronic Acid
“Asam hialuronat sangat melembabkan dan memiliki sifat anti-penuaan,” kata Dr. Jaliman. “Saat digunakan dalam pengelupasan dan pembersih, ini membantu mempertahankan kelembaban kulit.” Anda juga dapat menemukannya dalam banyak krim dan serum atau pembersih.  

#2. Ceramide
Pikirkan ceramide sebagai semen hidrasi pelapis lipid hidrasi yang menahan sel-sel kulit Anda bersama-sama. Mereka terjadi secara alami di kulit kita - seperti kolagen - tetapi menipis seiring bertambahnya usia. Memasukkan ceramide ke dalam rutinitas perawatan kulit akan membangun kembali, menyangga, dan melindungi penghalang kulit Anda untuk membantu mengunci kelembapan.

#3. Glycerin 
"Gliserin adalah humektan yang super menghidrasi," kata Dr. Jaliman. "Ini berfungsi untuk melembabkan kulit dengan menarik air dari udara ke lapisan luar kulit. Ini juga menghasilkan lapisan pelindung yang membantu mencegah hilangnya kelembapan.

#4. Squalene
Squalane cukup diminati dalam beberapa tahun terakhir, tetapi bisa dibilang tidak sebanyak yang seharusnya. Bagi mereka yang tidak dikenal, itu adalah lipid alami yang sangat melembapkan kulit.

Selain menjaga rutinitas perawatan kulit yang membantu menyeimbangkan kadar kelembaban kulit Anda, penting juga untuk mempertimbangkan cara lingkungan dan kebiasaan Anda berkontribusi pada kulit dehidrasi. “Misalnya, mandi sangat panas akan membuat kulit kering lebih buruk. Ini karena air panas dan uap dapat melucuti kulit dari minyak alami, ”katanya Jaliman.

Halaman

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."