Lenny Agustin Berbagi Tips Menjadi Desainer untuk Pemula

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Desainer Lenny Agustin di acara ISWI Fashion Academy di Plaza Semanggi, Jakarta Pusat, Jumat 15 Maret 2019. Tempo/Silvy Riana Putri

Desainer Lenny Agustin di acara ISWI Fashion Academy di Plaza Semanggi, Jakarta Pusat, Jumat 15 Maret 2019. Tempo/Silvy Riana Putri

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta Lenny Agustin berbagi tips menjadi desainer untuk pemula. Sebagai perancang busana selama lebih dari 17 tahun, Lenny tetap konsisten dengan tema Indonesia dalam setiap rancangannya. Tema desain khasnya selalu terinspirasi dari budaya dan tradisi Indonesia.

Baca juga: Lenny Agustin Cerita Tantangan Merintis Karier Sebagai Desainer

Lenny Agustin mengatakan dalam mencari tema rancangan busana, dia tidak mencari ilham atau muse melainkan menetapkan inspirasi yang dipilihnya. Misalnya tradisi dan budaya Indonesia tidak ada habis-habisnya untuk digali sebagai inspirasi merancang busana.

“Sebagai desainer, hal pertama yang kita tentukan adalah ciri khas masing-masing. Kalau saya pilih local content. Ketika mau meluncurkan koleksi terbaru, saya tetapkan satu inspirasi, misalnya ondel-ondel. Saya akan riset tentang ondel-ondel secara mendalam. Pokoknya, apapun yang terkait dengan ondel-ondel, saya harus tahu semua. Setelah data lengkap, baru saya tuangkan ke dalam konsep desain,” ucap Lenny Agustin saat ditemui di acara ISWI Fashion Academy di Plaza Semanggi, Jakarta Pusat, Jumat 15 Maret 2019.

Selain kekuatan inspirasi, Lenny menekankan pentingnya sentuhan craftmanship dalam mendesain busana. Menurutnya, hal itu bisa menjadi kekuatan para desainer bersaing dari gempuran merek luar negeri. 

“Sentuhan art and craft bisa menjadi kekuatan para desainer Indonesia, tidak hanya bagi desainer pemula. Kalau kita memanfaatkan sentuhan kerajinan bisa menjadi pembeda dari desainer luar negeri. Sebab produk merek luar negeri itu sudah diproduksi secara massal dan sama di seluruh dunia.  Dengan sentuhan kerajinan, penikmat fashion Tanah Air mendapatkan produk yang lebih eksklusif dan ikut menyejahterakan para pengrajin,” tuturnya.

Lenny Agustin pun menyebutkan salah satu keuntungan yang bisa dimanfaatkan desainer pemula saat ini adalah media sosial. “Kalau di zaman saya, perancang busana harus punya butik dulu. Punya reputasi, misalnya sering ikut lomba dan menang. Banyak ikut fashion show juga," imbuhnya.

Menurut Lenny, kini tak perlu memiliki butik. Desainer pemula bisa memanfaatkan media sosial dengan mengunggah karyanya. "Keunggulan itu bisa bermanfaat bila diikuti konsistensi kualitas rancangan dan ketangguhan si desainer untuk bersaing. Jadikan media sosial itu salah satu jalan promosi, bukan cara instan untuk meraih popularitas. Kualitas karya harus tetap nomor satu," ujar desainer yang identik dengan rambut berwarna-warni. 

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."