Ibu Ayu Dewi Meninggal, Dampak Kehilangan Ibu pada Anak Perempuan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ayu Dewi. Tabloidbintang.com

Ayu Dewi. Tabloidbintang.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ibunda Ayu Dewi, Sekar Dewi meninggal di karena sakit. Sekar Dewi meninggal pada Kamis 29 November 2018 di Rumah Sakit Medistra, Jakarta.

Baca: Curhat Ayu Dewi Jadi Ibu : Lelet Ditinggal Sang Waktu

Mungkin sebagian orang berpikir biasa jika anak kehilangan orang tua di usia yang sudah lanjut. Namun psikolog David Sack menyatakan kehilangan orang tua di usia berapapun pasti meninggalkan rasa sedih yang mendalam.

Mengutip laman Psychology Today, berikut ini dampak dari kehilangan orang tua, di usia berapapun.

# Emosional
Beberapa orang terus mengalami emosi yang intens selama bertahun-tahun setelah kehilangan orang tua. Kesedihan yang berkelanjutan dapat memiliki efek kognitif, sosial, budaya, dan spiritual.

# Kesehatan mental
Studi menunjukkan kehilangan orang tua dapat menyebabkan peningkatan risiko masalah kesehatan mental, seperti depresi dan rasa cemas. Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan masalah kesehatan mental adalah persepsi seseorang tentang kedekatan mereka dengan orang tua dan berapa besar rasa kehilangan tersebut bisa mengubah hidup mereka.

Ayu Dewi dan Ibunda

Biasanya, laki-laki yang kehilangan ayah mereka mengalami kehilangan lebih berat daripada anak perempuan. Sama halnya dengan anak perempuan yang kehilangan ibu mereka. Musababnya, baik ibu dan ayah menjadi patron bagi anak perempuan dan laki-laki dalam setiap tahap pertumbuhannya.

# Bantuan profesional
Saat menghadapi rasa kehilangan, jangan malu untuk pergi ke konselor. Mereka dapat membantu memberikan dukungan saat orang berbicara tentang kesedihan, frustrasi, atau kemarahan. Bantuan profesional juga bisa membantu mengatasi konflik yang bisa saja disebabkan karena rasa kehilangan saat orang tua meninggal.

ASTARI PINASTHIKA SAROSA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."