Butterfly Twist Luncurkan Koleksi Sepatu dengan Memory Foam

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Koleksi terbaru alas kaki Butterfly Twist di Republic of Fritz Hansen, Jakarta Selatan, Kamis 20 September 2018 (Tempo/Astari P Sarosa)

Koleksi terbaru alas kaki Butterfly Twist di Republic of Fritz Hansen, Jakarta Selatan, Kamis 20 September 2018 (Tempo/Astari P Sarosa)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Butterfly Twist yang selama ini dikenal sebagai merek sepatu flat yang bisa dilipat, meluncurkan 30 desain alas kaki koleksi musim gugur. Label sepatu asal Inggris ini menerapkan teknologi memory foam pada seluruh koleksi sepatu tersebut.

Brand Manager Butterfly Twist Indonesia, Vivi Oktaviani mengatakan memori foam merupakan bahan yang ringan dan membuat penggunanya nyaman saat memakai alas kaki sembari beraktivitas. "Memory foam dapat mengikuti bentuk kaki. Jadi, meski berdiri lama, kaki tetap terasa nyaman,” kata Vivi di Republic of Fritz Hansen, Jakarta Selatan, Kamis 20 September 2018.

Koleksi terbaru alas kaki Butterfly Twist di Republic of Fritz Hansen, Jakarta Selatan, Kamis 20 September 2018 (Tempo/Astari P Sarosa)

Memory foam, menurut Vivi, juga memiliki pori-pori untuk melancarkan sirkulasi udara pada telapak kaki, sehingga bebas kuman dan bakteri. Sirkulasi udara yang baik pada telapak kaki saat memakai sepatu menjadi penting untuk mencegah munculnya bakteri yang menimbulkan bau tak sedap. Sirkulasi udara ini, dia menambahkan, juga membantu menjaga kelembapan dan kenyamanan saat memakai sepatu.

Koleksi terbaru alas kaki Butterfly Twist di Republic of Fritz Hansen, Jakarta Selatan, Kamis 20 September 2018 (Tempo/Astari P Sarosa)

Dalam koleksi ini, ada beberapa sepatu dengan hak yang dilengkapi memory foam di dalamnya dan sol berbahan karet. Mengenai harga, koleksi Butterfly Twist untuk musim gugur ini dibanderol mulai Rp 600 ribu sampai jutaan rupiah.

ASTARI PINASTHIKA SAROSA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."