Gerhana Bulan Malam Ini, Ada Mitos Ibu Hamil Dilarang...

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Foto klase saat fase terjadinya fenomena gerhana bulan. TEMPO/Eka Novianto

Foto klase saat fase terjadinya fenomena gerhana bulan. TEMPO/Eka Novianto

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Gerhana bulan malam ini akan terjadi menjelang tengah malam sampai Sabtu dinihari, 28 Juli 2018, dengan durasi sekitar 103 menit atau 1 jam 43 menit.

Baca juga:
Hari Ini Gerhana Bulan, Saat yang Tepat untuk Jadian
Gerhana Bulan Malam Ini, 6 Zodiak yang Terdampak Gerhana Bulan

Pada saat terjadi gerhana, bulan akan tampak berwarna merah. Itu sebabnya gerhana bulan ini disebut juga blood moon atau bulan merah. Saat terjadi gerhana bula, bumi berada segaris lurus di antara bulan dan matahari.

Bagi sebagian orang percaya gerhana bulan menjadi pertanda sesuatu. Di banyak negara, masih ada yang percaya kalau ibu hamil dilarang keluar rumah selama gerhana bulan. Mereka wajib berada di tempat tertutup tanpa sedikitpun terpapar cahaya dari luar.

Yang percaya pada mitos ini juga meyakini bulan merah akan menjadi kutukan bagi bayi dalam kandungan. Ibu hamil juga tak boleh memakai pisau dan benda tajam lainnya selama gerhana karena dipercaya membuat tanda lahir.

Selain mitos itu, berikut ini berbagai keyakinan tentang gerhana bulan dari berbagai negara, seperti dikutip dari laman ndtv:

1. India
Sebagian orang India menolak melakukan beberapa hal saat terjadi gerhana bulan merah karena dipercaya bisa membawa malapetaka. Mereka menghindari makan, minum, memasak dan segala sesuatu yang berhubungan dengan makanan lantaran percaya itu akan mengundang nasib buruk.

2. Amerika Serikat
Ada orang Amerika Serikat yang percaya kalau gerhana bulan merah adalah pertanda kiamat. Beberapa ahli mengatakan kepercayaan itu merujuk pada Alkitab.

3. Tibet
Orang Tibet percaya perbuatan baik dan buruk akan dibalas berlipat ganda selama gerhana bulan.

4. Afrika Selatan
Ada orang Afrika Selatan yang percaya saat gerhana bulan terjadi, maka matahari dan bulan sedang bertempur. Mereka lantas berdoa supaya benda angkasa itu dapat menyelesaikan masalah di antara mereka.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."