Sedang dalam Masalah, Lakukan 3 Langkah Cerdas Mengatasinya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi wanita bersedih. shutterstock.com

Ilustrasi wanita bersedih. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tak ada manusia yang hidup tanpa masalah. Satu yang membedakannya adalah cara mereka menghadapi masalah itu. Jika pikiran terus berada dalam kemelut dan tak kunjung mendapat solusi, sebaiknya kamu segera melakukan sesuatu untuk keluar dari persoalan itu.

Ingatlah, setiap masalah akan membuat seseorang mendapat pengalaman baru. Dan dari situ, mereka akan belajar membaca peluang untuk lebih maju dan berkembang. Dalam buku berjudul "30 Hari Mencari Jati Diri" karya Aris Ahmad Jaya, terungkap tiga cara cerdas ketika menghadapi masalah.

Aris Ahmad Jaya yang juga Chief Executive Officer PT ABCo Sugesti Motivatindo, menjelaskan langkah pertama dalam menghadapi masalah adalah melangkah setahap demi setahap. "Artinya, tidak ada bangunan kokoh yang tidak dimulai dengan peletakan batu pertama. Dan tidak akan ada bangunan yang mulai dibuat dari bagian atap," katanya.

Yang diperlukan dalam melangkah setahap demi setahap itu adalah bagaimana kamu mampu memecahkan rekor pribadi dengan cepat. Fokus pada tujuan dan apa yang diimpikan.

Langkah cerdas kedua adalah belajar dari kesalahan sendiri. "Tidak ada seorang atlet, salesman, seorang penulis yang berhasil menghindari kegagalan," katanya. Dalam perjalanan hidup, kekcewaan dan kegagalan yang akan mengawali kesuksesan. "Orang yang sukses lebih banyak gagalnya dari pada orang yang gagal."

Inti belajar dari kesalahan, menurut dia, adalah berani menanggung risiko terburuk dari apa yang dilakukan. "Hadapi masalah dan jangan lari. Lari dari masalah mencerminkan ketidakmampuan diri," katanya. Belajar dari kesalahan sendiri akan memudahkan untuk melangkah pada hasil yang lebih baik dan tidak terjatuh di lubang sama untuk kedua kali.

Langkah cerdas ketiga saat menghadapi masalah adalah yakin dan percaya kepada Tuhan. "Jangan sampai ada sedikit pun keraguan di dalamnya," katanya. Aris Ahmad Jaya mengibaratkan seekor cicak yang tak bisa terbang tetap bisa makan meski mangsanya adalah binatang yang mampu terbang.

BISNIS

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."