7 Langkah Agar Kerutan Tak Datang Lebih Awal

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rita Nariswari

google-image
Ilustrasi wajah bermasalah. Shutterstock

Ilustrasi wajah bermasalah. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kerutan di wajah bagi perempuan bisa jadi sesuatu yang menakutkan. Karena datangnya lipatan pada muka itu menunjukkan usia yang beranjak tua. Agar tidak datang lebih awal atau tidak bertambah banyak, coba 7 langkah berikut ini.

1. Tidur lah terlentang
Dengan posisi tidur seperti ini sepanjang malam, kerutan tidak akan muncul di permukaan. Hanya di ujung lapisan atas kulit.

2. Konsumsi Salmon
Jenis ikan laut dalam ini mengandung protein yang baik untuk kulit dan asam lemak omega 3 yang bisa meminimalisir kehadiran kerutan pada wajah.

3. Tidak mengkerutkan kening
Saat tulisan tidak terbaca, jangan menyipitkan mata dan mengerutkan kening, tapi ambil kacamata. Saat di luar ruang dengan udara panas pun segera gunakan kacamata hitam. Dengan demikian kerutan tak cepat muncul.

4. Gunakan krim dengan Alpha-Hydroxy Acids (AHAs)
Krim dengan kandungan AHAs ini bisa mengangkat lapisan teratas dari kulit yang merupakan sel-sel kulit yang mati.

Baca: Masalah Kulit Usia 30 Bikin Wajah 2,5 Tahun Lebih Tua 

5. Tidak mencuci muka secara berlebihan
Pada lapisan wajah ada perlindungan alami, bila mencucinya terlalu sering maka Anda pun menghilangkan proteksi alami tersebut.

6. Gunakan krim vitamin C
Vitamin C bisa mendorong kenaikan jumlah kolagen dalam kulit, dan melindungi dari sinar UVA dan UVB.

7. Minum dark chocolate atau kokoa
Mau coba cara nikmat mengurangi kerutan, larutkan kokoa atau dark chocolate. Dalam sejumlah studi, kokoa disebutkan mengandung dua jenis antioksidan dalam jumlah tinggi. Antikoksidan itu melindungi kulit dari sinat mentari, menjaga kelembaban kulit dan membikin kulit halus dan bersinar. Kerutan pun tak akan muncul.

webmd | naturallivingideas

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."