Eva Celia Jadi Vegan Bukan untuk Kurus, Tapi untuk Hidup Sehat

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Eva Celia Latjuba saat ditemui dikediamannya di kawasan Jeruk Purut Jakarta Selatan. TEMPO/Ridian Eka Saputra

Eva Celia Latjuba saat ditemui dikediamannya di kawasan Jeruk Purut Jakarta Selatan. TEMPO/Ridian Eka Saputra

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Body shaming atau penilaian terhadap bentuk tubuh seseorang kerap terjadi di media sosial. Baru-baru ini model Gigi Hadid mengalaminya, setelah netizen menanggapnya terlalu kurus. Namun, tidak hanya Gigi Hadid, ternyata Eva Celia pun mengalaminya. 

Sejak nama Eva Celia mulai dikenal publik, banyak yang berkomentar bahwa tubuhnya terlalu kurus. Bahkan jika berat badannya naik, publik akan menyebutnya terlalu gemuk. 

Putri pasangan Sophia Latjuba dan Indra Lesmana ini merasa terusik dengan semua komentar mengenai tubuhnya. Eva pun mengungkapkan isi hatinya melalui sebuah foto yang diunggah lewat Instagram-nya, Selasa 13 Februari 2018. 

 
(IG)

Baca juga: Sadar Pentingnya Olahraga, Eva Celia Coba CrossFit 

"MOHON PERHATIAN. Aku selalu ingin menulis ini tetapi aku tak punya keberanian untuk memulainya. Semakin dewasa, aku selalu menjadi si 'kurus' atau si 'kecil'. Tak peduli berapa banyak yang aku makan, bentuk tubuhku selalu sama. Ya, ada kalanya berat badanku naik, tetapi tidak drastis. Berat itu biasanya larinya ke pipiku dan biasnaya orang-orang mulai memanggilku 'chubby' atau 'ih, kok gemukan ya.. enggak banget sih',"

Kemudian Eva Celia kembali menjelaskan bahwa kini ia menerapkan pola makan sehat tetapi bukan karena ingin tetap bertubuh kurus melainkan untuk hidup lebih sehat.

"Sejak aku mengganti pola makan menjadi pola makan sehat (memotong asupan karbohidrat yang diproses dan gula) dan menjadi seorang vegan, membuat aku semakin sulit untuk menambah berat badan. Aku makan makanan dengan jumlah yang sama setiap harinya. BUKAN agar aku bisa kurus, tetapi supaya aku bisa lebih SEHAT. Dan lagi, walaupun orang-orang tahu makan bersih dan sehat menjadi jaln hidupku saat ini, mereka tetap mengatakan "Ih Eva kurus banget ya," "Kamu keliatan seperti orang sakit","

Eva Celia (Seno Susanto / tabloidbintang.com)
Eva Celia (Seno Susanto / tabloidbintang.com)

Baca juga: Eva Celia Perfeksionis, Apa Dampaknya? 

Eva berharap bahwa orang-orang tidak lagi mengkritiknya soal bentuk tubuh yang mereka anggap terlalu kurus.

"Mungkin sudah banyak dari kalian yang tahu bahwa aku sangat memeperhatikan kesehatanku dan aku juga sangat aktif dalam menjaga fisik, mental, emosi dan semangatku. Aku mau terlihat seperti apa atau seberapa bera badanku naik bukan urusan utamaku. Dan seharusnya itu juga bukan URUSANMU. Aku tak akan membiarkan kalima-kalimat 'body shaming' kalian membuatku terpuruk. AKu tak ingin membiarkan media sosial mengguruiku tentang apa itu 'atraktif' dan apa itu 'jelek'. Validasiku bukan datang dari bagaimana kalian menilai - ini malah menggambarkan orang seperti apa kamu itu (sebenarnya). Aku tahu, aku tidak akan bisa menjadi bagus bagi beberapa orang dan aku bisa menerima itu. Aku masih lengkap, selalu dan akan seperti itu. Aku bisa menilai diriku sendiri, begitu juga dengan keluarga dan juga orang-orang terdekatku. Dan aku tidak pernah sebahagia ini, dan merasa sangat penuh dengan banyak tujuan." tulisnya lagi.

Eva Celia (Seno Susanto / tabloidbintang.com)
Eva Celia (Seno Susanto / tabloidbintang.com)

Setelah mengungkapkan semua keresahan di dalam hatinya, Eva mengungkapkan bahwa dia sering menghapus komentar bernada 'body shaming' yang bertandang di kolom komentarnya.

"(Aku selalu menghapus komentar 'body shaming' karena instagram aku bukan (ladang) demokrasi, hehe. Bukan karena aku merasa malu, tetapi karena aku mau instagram ini digunakan untuk menyebar pesan kebaikan dan pesan yang berguna yang dapat membantu yang lainnya untuk menjadi lebih peduli terhadap diri mereka, kesehatan mereka, apapun yang ada di sekitar mereka dan juga lingkungan)" tutupnya.

TABLOIDBINTANG

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."