4 Persiapan Keuangan Sebelum Pensiun, Supaya Tenang di Hari Tua

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi wanita menghitung uang. shutterstock.com

Ilustrasi wanita menghitung uang. shutterstock.com

IKLAN

TEMPO.CO, Jakarta - Berapa usia Anda sekarang? Jika sudah menjelang 50 tahun, maka lakukan persiapan menjelang pensiun dalam waktu dekat. Selain persiapan menjelang pensiun, Anda diharapkan sudah punya tabungan pensiun yang diisi sejak muda, bahkan sebaiknya saat remaja.

Baca juga:
Usia 17, Ada Satu Resolusi 2018 yang Wajib Demi Masa Depan

Sebab, menetapkan tujuan finansial pada masa pensiun tidaklah mudah. Kondisi yang serba terbatas memaksa kita mengencangkan ikat pinggang terutama untuk mengatur pengeluaran. CEO Quantum Magna atau QM Financial, Ligwina Hananto mengatakan banyak yang mesti disiapkan oleh orang yang hendak pensiun. Misanya, biaya hidup, tempat tinggal, fasilitas kesehatan, dan gaya hidup.

Untuk itu, mematangkan tujuan finansial saat mulai pensiun adalah urusan mendasar. Berikut ini beberapa poin tujuan finansial yang harus diperhatikan menjelang atau saat masuk masa pensiun.

1. Biaya hidup
Seiring dengan kegiatan yang semakin berkurang, maka seharusnya biaya hidup bisa ditekan. Untuk melanjutkan gaya hidup yang cukup menguras kantong, seperti liburan dan melakoni hobi yang memakan biaya besar perlu dipertimbangkan kembali.

Fasilitas hiburan di rumah seperti TV kabel juga baiknya dipertimbangkan apakah masih diperlukan saat sudah berumur di atas 50 tahun nanti. Biaya hidup bulanan bisa didapatkan dari hasil aset aktif, seperti bisnis surat berharga dan properti.

2. Dana darurat
Jika karyawan atau orang yang masih berpenghasilan perlu menyiapkan enam kali biaya hidup sebagai dana darurat, maka pensiunan wajib menyiapkan paling tidak 12 kali biaya hidup. Hendaknya dana darurat ini disimpan dalam produk likuid yang rendah risiko seperti tabungan, deposito, reksadana, pasar uang, dan emas.

3. Jangan berutang
Prinsip kredit adalah membayar utang secara bertahap menggunakan sebagian penghasilan. Sebab itu, saat sudah pensiun sebaiknya tak lagi punya utang. Jika punya, artinya akan memotong penghasilan pensiunan yang biasanya serba pas-pasan. Untuk mengatur utang, segera lakukan financial check-up untuk memeriksa apakah ada pos pengeluaran yang perlu ditekan.

4. Jual aset tidur
Jangan lupa untuk memeriksa apakah ada aset yang selama ini terbengkalai, tidak menghasilkan, atau tidak terpelihara dengan baik, misalnya tanah atau rumah. Alih-alih membayar biaya perawatan aset menganggur itu setiap bulan, Anda bisa menjual aset tersebut untuk meringankan pengeluaran atau melunasi utang.

BISNIS

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."