Advertisement
Advertisement
Advertisement

Putri Ini Pakai Bros Rasis, Dianggap Sindir Meghan Markle

foto-reporter

Reporter

google-image
Meghan Markle mengenakan cincin pertunangannya saat mengunjungi acara amal Terrence Higgins Trust World di Pusat Kontemporer di Nottingham, 1 Desember 2017. Cincin berlian ini dirancang sendiri oleh Pangeran Harry. AP/Rui Vieira

Meghan Markle mengenakan cincin pertunangannya saat mengunjungi acara amal Terrence Higgins Trust World di Pusat Kontemporer di Nottingham, 1 Desember 2017. Cincin berlian ini dirancang sendiri oleh Pangeran Harry. AP/Rui Vieira

Advertisement

TEMPO.CO, Jakarta - Ratu Elizabeth II mengadakan makan siang menyambut Hari Natal di Istana Buckingham. Makan siang ini sekaligus menjadi momentum mengenalkan calon istri Pangeran Harry, Meghan Markle, kepada keluarga kerajaan.

Baca juga:
Gaun Tunangan Meghan Markle Seharga Rp 1 Miliar

Namun ada saja yang mencoba mengacaukannya, bahkan melalui sebuah aksesori busana sekalipun, yakni bros. Adalah Putri Michael dari Kent, wanita yang menikah dengan sepupu Ratu Elizabeth II, memakai bros kuno 'blackamoor' yang dianggap rasis.

Bros yang tersemat di dada kiri Putri Michael itu berbentuk orang kulit hitam dengan pakaian dan perhiasan emas ala kerajaan. Perhiasan blackamoor itu dianggap tidak sensitif ras karena berasal dari Venesia pada abad ke-16. Bros itu menggambarkan orang kulit hitam yang patuh atau orang kulit hitam sebagai anggota kerajaan.

Aksesori tersebut seolah menyindir Meghan Markle. Seperti diketahui, ibunda Meghan Markle, Doria Radlan, adalah keturunan Afrika-Amerika. Sedangkan ayah Meghan Markle adalah campuran Belanda-Irlandia.

Bros yang dikenakan Putri Michael dari Kent bernama 'blackamoor' ini dianggap rasis dan menyinggung Meghan Markle.

Mengutip The Guardian, juru bicara kerajaan menyatakan Putri Michael sangat menyesal mengenakan aksesori tersebut. Putri Michael menyatakan tidak bermaksud menyinggung siapa pun dengan menggunakan bros blackamoor. "Bros itu berasal dari pemberian dan sudah sering dipakai tanpa memicu perdebatan," ucap juru bicara kerajaan.

Ini bukan pertama kalinya Putri Michael terlibat dalam skandal rasis. Pada 2004, New York Times melaporkan putri yang berjuluk Princess Pushy itu pernah bikin geger dalam sebuah acara karena menyuruh tamu yang sebagian besar berkulit hitam untuk "kembali ke koloni mereka”. Putri Michael juga menyindir mereka yang makan terlalu lahap atau rakus dalam jamuan makan malam tersebut dengan sebutan tak punya sopan santun.

Istana Kensington merilis foto pertunangan resmi Pangeran Harry dan Meghan Markle di Frogmore House, Windsor, 21 Desember 2017. Alexi Lubomirski/Courtesy of Kensington Palace/Handout via REUTERS

Mengenai sindiran rasis pada beberapa kejadian, Meghan Markle menyatakan sudah terbiasa menghadapinya. "Ini menyedihkan. Anda tahu ini memalukan dan diskriminatif," katanya. "Tapi saya pikir, pada akhirnya saya benar-benar bangga akan siapa saya dan dari mana saya berasal. Saya dan Pangeran Harry tak mempedulikan itu (ras). Kami berfokus pada pribadi kami masing-masing sebagai pasangan."

ANTARA

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement