Saatnya Perancang Busana Generasi Muda Unjuk Karya di IFW

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi peragaan busana. REUTERS/Andrew Burton

Ilustrasi peragaan busana. REUTERS/Andrew Burton

IKLAN

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Fashion Week atau IFW mengadakan kompetisi bagi para perancang busana muda untuk unjuk karya melalui Indonesia Young Fashion Designer Competition atau IYFDC. Acara tahunan Indonesia Fashion Week yang diprakarsai Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia atau APPMI ini mengusung tema 'Cultural Identity'.

Ketua APPMI Poppy Dharsono mengatakan kompetisi tersebut diadakan untuk mencari talenta baru yang kreatif dan inovatif, sekaligus punya nilai jual. "Kami ingin para perancang busana itu menciptakan pakaian yang bisa dikenakan, jadi bukan cuma untuk dipajang," katanya di Jakarta.

Poppy Dharsono. TEMPO | Astria Putri Nurmaya

Sebanyak 205 desainer muda mendaftar dalam kompetisi IYFDC 2018. Mereka kemudian menjalani seleksi sehingga menjadi 29 peserta yang masuk tahap semifinal. Peserta yang lolos ke tahap semifinal mendapat kesempatan untuk menunjukkan atau mempresentasikan rancangannya di depan tiga orang juri, yakni Harry Ibrahim, Misan Kopaka, dan Ai Syarief.

Ketiga juri ini memperhatikan konsep dan detail dari setiap busana siap pakai yang dibuat. Penilaian juga berdasarkan kesesuaian dengan tema ‘Culture Identity’ dengan cara mengangkat nilai budaya dan kekayaan lokal yang ada di busana tersebut.

Seorang dari 29 peserta yang maju ke tahap semifinal, Aviani Eka Putri misalnya, mengambil konsep kebudayaan Papua dalam busana rancangannya. Di depan juri, Aviani menunjukkan Cropped Jacket dengan kerah yang dipadukan dengan rumbai di bagian dada. Ada juga aksesn bergelombang disepanjang lengan.

Aviani Eka Putri Finalis IYFDC dengan Busana Cropped Jacket Buatannya. TEMPO | Astria Putri Nurmaya

Untuk unsur Papua, Aviani menyematkan lukisan Burung Cendrawasih pada bagian depan dan belakang jaket. Adapun kerah atau leher jaket yang rendah terinspirasi dari siluet rumah adat Papua, Honai. Untuk bahan, Aviani memilih bahan denim pada bagian dada hingga lengan untuk menunjukkan birunya laut Papua. "Kesan dari busana ini adalah sporty etnik," ucapnya.

Busana Cropped Jacket karya salah seorang finalis IYFDC, Aviani Eka Putri. TEMPO | Astria Putri Nurmaya

Tahap Final Indonesia Young Fashion Designer Competition akan berlangsung pada 16 Januari 2018. Nantinya karya para perancang busana muda ini bisa pasarkan melalui Tokopedia, salah satu e-commerce yang berkolaborasi dalam IFW 2018.

ASTRIA PUTRI NURMAYA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."