Digital Fashion Week 2017 Hadir Pertama Kali di Indonesia

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Digital Fashion Week yang pertama diadakan di Jakarta, Rabu - Jumat, 13-15 Desember 2017.

Digital Fashion Week yang pertama diadakan di Jakarta, Rabu - Jumat, 13-15 Desember 2017.

IKLAN

TEMPO.CO, Jakarta - Digital Fashion Week untuk pertama kalinya digelar di Jakarta, setelah lima tahun sebelumnya digelar di Singapura dan Thailand. Digital Fashion Week merupakan sebuah platform online dan offline untuk mengetengahkan karya desainer lokal.

Sesuai dengan namanya, dalam pekan mode ini akan melibatkan aktivasi digital seperti livestream melalui website, Youtube dan media sosial lainnya. Dengan akses digital ini memungkinkan khalayak luas melihat karya-karya desainer secara langsung, serta suasana di belakang panggung.

Menurut Managing Director Digital Fashion Week Carina Widjaya, Jakarta terpilih karena merupakan pasar yang luas bagi industri fashion. “Kami percaya komunikasi dan pemasaran digital paling cepat, murah dan efektif, kami juga berharap dapat mengangkat desainer lokal dan menumbuhkan rasa cinta masyarakat internasional kepada karya desainer tanah air,” ujarnya di Jakarta.

Carina Widjaja (ketiga dari kiri) managing director Digital Fashion Week bersama desainer yang akan menampilkan karyanya di Digital Fashion Week 2017. TEMPO/Nia Pratiwi

Carina menambahkan, setelah khalayak melihat karya yang ditampilkan desainer mereka dapat membeli langsung karya para desainer melalui Retail Pop Up Store yang berada di Plaza Indonesia. Pop Up Store ini akan dibuka selama dua bulan. Tidak hanya itu, setelah peragaan busana, para desaier akan melakukan presentasi karya yang ditampilkan di Pop Up Store.

“Misi kami di setiap Digital Fashion Week adalah menggelar acara yang lengkap dari runaway, fashion forum, sales event, seni, kegiatan sosial dan di Jakarta ini kami fokus pada solusi dan aksi yang bertujuan menciptakan peluang bisnis rill daripada sekedar membangun brand awareness,” ujar Carina.

Digital Fashion Week 2017 yang digelar di Plaza Indonesia dari 13-15 Desember ini akan menampilkan karya para desainer yang sudah bertahun-tahun bertahan di industri fashion global, seperti Harry Halim (Paris), Chu Suwannapha (Afrika Selatan), Betty Tran (Australia), David Tlale (Afrika Selatan), Michelle Surjaputra (Lotuz, Indonesia) dan Mariano Ippolito (Italia).

Selain itu, juga ada peragaan busana dari lulusan terbaik Raffles Design Institute, seperti Paul Nataphol dan Witchaya dari Thailand, Inge Kiang (Ink Studio), Adelyn Putri (Nude Femme) dan Shannon Sutiono dari Indonesia.

Selain peragaan busana, juga akan ada Fashion Forum sebagai ajang berbagi kiat dari pakar industri fashion dunia. Pakar-pakar inspiratif ini adalah Elena Bara digital fashion editor Vogue Italia, Christelle Noviari-Domec global creative consultant, Didier De Villiers pendiri brand Afrika Selatan Magent, Vinnpatararin desainer Thailand, Valerio Mezzanotti pendiri NowFashion.com, Gianmarco Morazzoni desainer Italia dan Valerio Nappi pakar pemasaran dan komunikasi.

Digital Fashion Week 2017 juga menjadi wadah untuk mengapresiasi seni melalui kolaborasi dengan fashion illustrator Dinda Puspitari. Sedangkan untuk kegiatan sosial, Digital Fashion Week 2017 berkolaborasi dengan Project Kooka, dengan menyediakan sesi khusus pembuatan boneka Kooka oleh selebritis dan menggalang dana pendidikan untuk anak-anak kurang beruntung di Indonesia.

NIA PRATIWI

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."