GOOTO.COM, Jakarta - Presiden Direktur PT Astra International Tbk., Djony Bunarto Tjondro mengatakan bahwa harga mobil listrik di Indonesia masih terlalu mahal untuk segmen pembeli menengah ke bawah (low). Kata dia, saat ini mobil listrik belum terjangkau untuk dimiliki masyarakat karena terkendala perekonomian yang tak stabil.
"Apakah menjangkau masyarakat low? Saya rasa tidak. Mobil listrik itu baru dijangkau oleh segmen menengah ke atas," kata Djony dalam konferensi pers di Menara Astra, dikutip dari Tempo.co.
Artikel Terkait:
Mobil Listrik Polytron Buka Opsi Sewa Baterai, Garansi Seumur Hidup
Lebih lanjut, Djony menjelaskan bahwa segmen pasar otomotif di Indonesia berbentuk piramida. Artinya, perekonomian kelas menengah ke bawah lebih mendominasi ketimbang menengah ke atas. Dia memperkirakan ada 80 persen masyarakat yang hanya mampu membeli mobil listrik seharga di bawah Rp 400 juta.
"Dalam 10 tahun terakhir cenderung sama struktur ini," ujar Djony.
Kendati demikian, Djony menuturkan bahwa perseroannya tertarik untuk bermain di segmen kendaraan ramah lingkungan. Namun, pihaknya masih membahas soal strategi untuk bisa menyasar pasar yang lebih besar dalam segmen mobil listrik, dan diharapkan produk lansiran Astra nantinya bisa menjangkau segmen yang lebih besar di pasaran.
"Mudah-mudahan kami bisa meluncurkan mobil listrik lagi, dan akan bisa masuk hybrid mass market. Artinya, hybrid yang memang lebih terjangkau bagi masyarakat Indonesia," ucapnya memungkasi.
DICKY KURNIAWAN | ALIF ILHAM FAJRIADI | TEMPO.CO