Ilustrasi orangtua pusing dengan anak. Shutterstock

relationship

Kecemasan Orang Tua Ternyata Bisa Berdampak pada Kesehatan Mental Anak

Senin, 18 Maret 2024 23:00 WIB
Reporter : Cantika.com Editor : Ecka Pramita

CANTIKA.COM, Jakarta - Banyak faktor orang tua yang selalu mempengaruhi perkembangan, kesehatan mental dan perilaku anak di mana salah satunya adalah kesehatan mental orang tua. Orang dewasa yang mentalnya tidak stabil tidak dapat mengatasi stres, didera kecemasan, perilaku buruk yang dilakukan anak-anak, mungkin akan membebani orang tua tersebut

Di bawah tekanan yang parah, mereka akhirnya berperilaku tidak pantas. Dalam sebuah wawancara dengan HT Lifedata-style, Dr Asmita Mahajan, Konsultan Neonatolog dan Dokter Anak di Rumah Sakit SL Raheja di Mahim, mengatakan kadang-kadang orang tua yang melakukan kekerasan mungkin sangat menyayangi anak mereka, namun secara psikologis mereka tidak mampu memberikan keterampilan mengasuh anak yang konsisten yang dapat diterapkan pada anak. orang tua mereka, untuk menumbuhkan perilaku yang baik pada anak.”

Dia menjelaskan jika seorang ibu atau ayah yang mengalami depresi mungkin salah mengira bahwa anak mereka mempunyai masalah yang lebih besar daripada yang sebenarnya. Sayangnya orang tua seperti itu akhirnya memiliki anak dengan masalah perilaku dan penyesuaian.

Orang tua yang depresi tidak memiliki cukup energi untuk menangani anak-anaknya dengan baik. Mereka mungkin tidak memiliki kesabaran atau toleransi yang memadai untuk dengan tenang menghadapi anak-anak yang berperilaku buruk atau situasi yang penuh tekanan.”

Dr Mahajan menyoroti gaya parenting dan efek pengasuhan orang tua yang bisa berdampak pada kesehatan mental anak:

1. Pola Asuh otoriter

Ini adalah gaya yang paling umum. Aturan yang ketat, ekspektasi yang tinggi, dan tampilan kehangatan yang terbatas. Anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua seperti itu sering kali patuh dan berkelakuan baik, yang dapat menghasilkan kesuksesan akademis dan keterampilan sosial yang baik, namun mereka mungkin membenci orang tua mereka dan kesulitan dalam mengambil keputusan dan berpikir mandiri.

2. Pola Asuh Permisif

Hanya 17 persen orang tua di India yang memiliki tingkat kehangatan yang tinggi dan sedikit pembatasan, sehingga memberikan lebih banyak kebebasan kepada anak-anak. Hal ini dapat mengakibatkan anak menjadi lebih bahagia dan kreatif, namun berperilaku manja dan tidak disiplin, serta kurang memiliki mekanisme pengaturan diri.

3. Pola asuh yang tidak terlibat

Ditandai dengan rendahnya tingkat kehangatan dan kontrol. Anak-anak ini mandiri dan mandiri tetapi pengabaian dapat mengakibatkan perkembangan emosional yang buruk dan rendahnya harga diri.

Lebih lanjut, Dr Asmita Mahajan menyarankan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam mengasuh anak:

<!--more-->

1. Pahami karakteristik unik anak Anda sebelum memutuskan strategi pengasuhan.
2. Pertahankan harapan yang realistis dari anak Anda.
3. Carilah terapi untuk kecemasan mental atau depresi Anda sendiri, sesuai kebutuhan.
4. Berikan kasih sayang dan bantu anak Anda membangun harga diri.
5. Terimalah anak Anda; menunjukkan persetujuan dan pujian.
6. Konsistenlah dalam teknik disiplin Anda.
7. Pastikan untuk menetapkan batasan yang ketat dan tegas. Jangan lupa untuk menerapkan batasan setelah menetapkannya.
8. Jangan mengubah strategi Anda dalam anggota keluarga yang berbeda. Bahkan kakek-nenek pun harus menerapkan gaya disiplin yang sama seperti Anda.
Jangan menekan ekspresi perasaan anak Anda.

Merekomendasikan beberapa tips untuk orang tua, ia menyarankan:

1. Berikan pujian tulisan tangan kepada anak Anda. Bersikaplah tulus dan tulus dalam pujian Anda; mereka menghargainya. Pujian harus deskriptif dan spesifik. Tambahkan juga kasih sayang fisik pada pujian tersebut. Pelukan dan pelukan sangat membantu membuat anak bahagia.

2. Jangan terlalu banyak mengkritik anak, apalagi di depan orang lain.

3. Perkuat perilaku yang diinginkan dengan pujian instan.

4. Gunakan imbalan untuk memperkuat perilaku yang baik, namun jangan gunakan imbalan untuk menghentikan perilaku buruk. Abaikan perilaku buruk tertentu. Dengan terlalu banyak membicarakannya, anak mungkin merasa diberdayakan karena mereka punya kemampuan untuk membuat Anda sangat kesal.

5. Saat Anda stres, cobalah latihan pernapasan dalam.

6. Singkirkan orang lain di tempat umum. Jangan merespons dengan disiplin yang merugikan hanya karena orang lain memperhatikan.

7. Gunakan musik yang menenangkan untuk menenangkan diri, berolahraga, atau membaca buku.

8. Hubungi seseorang atau cari dukungan profesional bila diperlukan dalam serangan kecemasan atau serangan depresi berat. 'Waktu istirahat orang tua' - Anda dapat memberi tahu anak bahwa Anda memerlukan waktu istirahat selama 15-30 menit.

9. Berikan waktu istirahat untuk perilaku buruk anak Anda.

Sebaiknya sesuai dengan usia, misalnya satu menit per tahun usia anak. Bersikaplah lembut namun tegas. Bicaralah sedikit atau tidak sama sekali selama hukuman. Ini sangat penting dan kebanyakan dari kita gagal dalam hal ini.

10. Gunakan hukuman segera setelah perilaku buruk. Jangan menghapus hadiah atau hak istimewa terlalu lama. Hukuman yang moderat dan konsisten lebih efektif daripada hukuman yang lebih lama dan berat.

Pilihan Editor: Makan Buah Kiwi Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental, Ini Penjelasannya

HINDUSTAN TIMES

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika