Ilustrasi anak bermain/Foto: SoKlin

keluarga

Pandemi Mereda, Simak Pentingnya Bermain dan Beraktivitas di Luar Rumah bagi Anak

Kamis, 2 Maret 2023 07:00 WIB
Reporter : Cantika.com Editor : Ecka Pramita

CANTIKA.COM, Jakarta - Pandemi membuat kegiatan fisik anak di luar ruangan kian menurun. Di Indonesia, berdasarkan penelitian Kennedy dan Widnyana, 2020, naiknya angka penggunaan media sosial yaitu 95 persen yang menyebabkan berkurangnya bermain di luar ruangan. Padahal, lebih banyak anak melakukan aktivitas fisik, makin baik pula untuk kesehatan anak secara keseluruhan, dan bahkan dapat membantu melawan obesitas pada masa kanak-kanak dan penyakit kardiovaskular pada masa dewasa, termasuk bermain secara fisik di dalam ruangan dan bahkan di sekolah.

Generasi masa kini, dapat pula dikelompokkan menjadi Gen Z (lahir tahun 1995 - 2010) dan Gen Alpha (lahir tahun 2011-2025) banyak terlibat dalam aktivitas pasif karena terhubung dengan alat teknologi canggih atau gadget, sehingga cenderung pasif dan minim aktivitas di luar ruangan. Penelitian menunjukkan, anak-anak di generasi tersebut di atas lebih memungkinkan mengalami kecemasan, depresi, perasaan tidak berdaya, dan gelisah. Salah satunya karena minimnya aktivitas bermain aktif yang dilakukan anak-anak.

Pentingnya Sensory Play

Menurut Irma Gustiana, Psikolog Anak dan Keluarga sekaligus Praktisi Play Therapy, semua peralatan mahal dan mainan pabrikan tidak dapat menggantikan pengalaman keterlibatan langsung dengan alam (sensory processing), seperti kilau sinar matahari melalui dedaunan atau air, suara dan gerakan tumbuhan dan pohon yang tertiup angin, tampilan dan nuansa sarang laba-laba, pemandangan kupu-kupu, semut atau serangga lainnya.

"Kemungkinan imajinatif lumpur atau tumpukan pasir, perasaan dan sensasi yang terlibat dalam bermain dengan air atau tanah. Bermain di luar ruangan dan beraktivitas fisik menstimulasi hormon bahagia seperti dopamin, serotonin, oksitosin, dan endorfin.," ujarnya melalui siaran pers, Rabu, 1 Maret 2023.

Menurut berbagai penelitian, berkeringat normal akan berdampak positif pada tumbuh kembang anak secara fisik dan mental. Di antaranya mengeliminasi paparan BPA yang memiliki efek otak dan perilaku serta peningkatan tekanan darah (Mayo clinic). Berkeringat adalah metode alami tubuh untuk menghilangkan kadar logam berat dalam tubuh (Studi di China, 2016) - Mengeluarkan bakteri dari dalam tubuh (penelitian tahun 2015) dan meminimalisir kecemasan dan depresi (American Psychiatric Association).

<!--more-->

Anak yang Beraktivitas Fisik Rutin Lebih Mudah Masuk ke Perguruan Tinggi

Menurut Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo, anak usia 9-10 tahun yang kondisi tubuhnya fit (melakukan aktivitas fisik secara rutin) mampu mengerjakan tes/ulangan lebih baik. Dan orang yang melakukan latihan fisik secara rutin akan lebih mudah masuk ke perguruan tinggi. Sebab, berhubungan dengan kecepatan reaksi/merespon sesuatu (misalnya menjawab pertanyaan guru di kelas) dari anak-anak yang melakukan latihan fisik rutin lebih cepat dari anak-anak yang tidak melakukan latihan fisik secara rutin.

"Beraktivitas fisik minimal 30 menit mengeluarkan hormon baik yang membuat anak relaks sehingga membantu menurunkan stres juga meningkatkan pertumbuhan otak (hippocampus) dan daya konsentrasi," tambahnya.

Vera memberikan tips dalam melibatkan anak bermain di luar, di antaranya: jadwalkan tiga kali sehari @15 menit, jadwalkan kunjungan rutin ke alam, perkenalkan anak pada permainan tradisional, tidak terlalu banyak larangan dari orang tua, dan orang tua harus paham bahwa berkeringat itu baik.

Mengingat pentingnya bermain dan beraktivitas bagi anak, SoKlin Softener mengajak masyarakat, termasuk anak-anak untuk kembali bebas bergerak dan beraktivitas, terutama setelah terkurung pandemi tanpa khawatir lagi soal pakaian yang basah akibat bau dan keringat. Salah satu aktivitas yang paling sering anak-anak lakukan adalah bermain dan olahraga sehingga anak-anak bisa lebih gembira dan tidak perlu takut terhadap bau dan keringat.

Brand Manager SoKlin Softener WINGS Group Indonesia Andrico Immanuel mengatakan jika flashback ke keluarga dan anak-anak di masa pandemi yang lalu, di mana banyak keluarga yang terkungkung di rumah membuat kami tergerak mengadakan kampanye Berkeringat Itu Asik! Karena pandemi sudah berangsur-angsur membaik, dan pemerintah sudah mengizinkan banyak kegiatan di luar ruangan, kami mengadakan roadshow ke puluhan sekolah dan komunitas yang ada di Jakarta dan Bandung untuk mengedukasi para orang tua dan anak untuk mau berkeringat dan beraktivitas di luar ruangan.

"Ternyata banyak sekali manfaatnya, kami mengajak narasumber pakar seperti dokter dan psikolog untuk turut mengedukasi orang tua akan pentingnya berkeringat. Papski dan Momski tidak perlu khawatir dengan bau tidak sedap dari pakaian yang basah karena keringat karena ada SoKlin Softener Complete Care sebagai ”support system” keluarga," pungkasnya.

Pilihan Editor: Pakar Pendidikan Ungkap Pentingnya Bermain untuk Perkembangan Emosi Anak

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika