Ilustrasi vagina. Shutterstock

kesehatan

7 Perubahan Miss V Sesuai Usia

Jumat, 24 Februari 2023 15:00 WIB
Reporter : Cantika.com Editor : Silvy Riana Putri

CANTIKA.COM, Jakarta - Seperti halnya area tubuh yang lain, penampilan dan fungsi vagina atau miss V berubah dipengaruhi usia, kata dokter kandungan Sheryl A. Ross. Perubahan miss V yang terjadi, lanjut Ross, antara lain alami kekeringan, lebih kendur hingga rambut kemaluan menipis. Yuk, kita pelajari bersama perubahan tersebut dan cara merawatnya.

1. Lebih Kendur

Seiring bertambahnya usia, mungkin kamu akan menyadari bahwa penampilan miss V sedikit lebih kendur. "Faktor usia dapat memengaruhi elastisitas vulva dan vagina," jelas Dr. Ross.

Memang, peristiwa-peristiwa kehidupan tertentu dan penuaan normal dapat membuat vulva, area kulit yang mengelilingi uretra dan vagina, termasuk klitoris dan labia, kendur dan peregangan pada lubang miss V.

"Miss V dapat meregang begitu banyak saat melahirkan," katanya. Setiap persalinan melalui miss V, terjadi sedikit peregangan, yang nantinya memiliki efek akumulatif mengubah tampilan luar vagina.

Setelah masa reproduksi berlangsung, dan kamu menghadapi perubahan hormon selama masa perimenopause dan menopause di masa mendatang, kondisi itu juga bisa membuat vulva dan miss V tampak lebih tipis dan kendur, ungkap Dr. Ross.

2. Miss V Kering

    Miss V yang sehat adalah yang kelembapannya terjaga. Namun seiring bertambahnya usia, kamu mungkin mengalami kekeringan pada vagina akibat penurunan hormon estrogen. Hormon ini menjaga kelembapan pada lapisan miss V, sehingga ketika kadarnya rendah, dinding vagina menjadi lebih tipis dan kering, menurut Cleveland Clinic.

    Selama kamu hidup, ada tiga serangan hormon utama pada tubuh yang menyebabkan penurunan estrogen, sehingga membuat kekeringan pada vagina, yakni menyusui, perimenopause, dan menopause," ungkap Dr. Ross.

    Menurut Cleveland Clinic, selama masa ini ketika jaringan vagina kekurangan lubrikasi, kamu mungkin mengalami gejala-gejala berikut.

    • Ketidaknyamanan dan rasa sakit pada vagina terutama saat berhubungan intim
    • Rasa terbakar dan gatal
    • Pendarahan setelah berhubungan intim karena jaringan dinding vagina robek
    • Rasa nyeri pada vulva
    • Infeksi saluran kemih (ISK) atau infeksi jamur yang berulang
    • Perlu buang air kecil lebih sering
    • Tidak ingin berhubungan intim
    • Iritasi saat mengenakan pakaian dalam atau saat melakukan aktivitas normal seperti berjalan atau duduk

    <!--more-->

    3. Lebih Rentan Terkena Infeksi Miss V

    "Miss V biasanya bersifat asam, yang merupakan keseimbangan pH yang sempurna untuk banyak organisme pelindung yang semuanya hidup bahagia bersama di sana," jelas Dr. Ross. "Namun, apa pun yang mengganggu keseimbangan ini dapat menyebabkan infeksi vagina." tambahnya.

    Selain itu, seiring bertambahnya usia, ada banyak pengganggu yang mungkin terjadi. "Perubahan hormon yang terkait dengan kehamilan, pascapersalinan, perimenopause dan menopause mengganggu mikrobioma normal miss V dan dapat meningkatkan risiko ragi vagina dan infeksi bakteri," ungkap Dr. Ross.

    Selain itu, ada banyak iritasi umum lainnya yang dapat mengganggu keseimbangan pH vagina dan memicu infeksi seperti di bawha ini, menurut Dr. Ross:

    • Sabun wangi, cairan mandi busa, garam mandi, bedak
    • Deterjen, pelembut kain, dan seprai pengering
    • Tisu dan pembalut sanitasi
    • Gel penghangat dan pelumas beraroma
    • Pakaian dalam atau pakaian renang berbahan nilon
    • Produk karet dan lateks, seperti diafragma dan kondom
    • Air liur atau air mani
    • Spermisida seperti busa, krim, dan jeli
    • Semprotan kebersihan kewanitaan, tampon, atau pembalut deodoran
    • Krim atau salep yang dioleskan pada vulva
    • Mencukur dan melakukan waxing pada rambut di sekitar vagina
    • Obat-obatan termasuk beberapa pil KB, Accutane, obat alergi dan pilek, serta antidepresan tertentu

      4. Vulva Berubah Warna

      Apakah warna labia terlihat sedikit berbeda akhir-akhir ini? Percaya atau tidak, penuaan dapat menyebabkan perubahan warna kulit vulva dan vagina, jelas Dr. Ross.

      Sekali lagi, hal ini terjadi bersamaan dengan pergeseran hormon yang terkait dengan estrogen, paling sering selama masa kehamilan dan menopause, yang dapat meningkatkan pigmen pada kulit vulva dan vagina, jelasnya.

      Selain itu, trauma kulit akibat hubungan intim, mencukur, rambut yang tumbuh ke dalam, folikulitis, dan infeksi berulang juga dapat mengubah pigmentasi pada bagian pribadi, tambahnya.

      Baca juga: 5 Sebab Bentuk Miss V Berubah

      <!--more-->

      5. Rambut Kemaluan Menipis

      Rambut kemaluan pendek dan ikal mungkin akan terlihat lebih jarang di tahun-tahun lanjut usia nantinya.

      "Sama seperti rambut lain di tubuh kita, rambut kemaluan akan mulai menipis selama berbagai tahap hormonal dalam hidup kita," ungkap Dr. Ross.

      Sebagai contoh, selama masa menopause, rambut kemaluan mungkin mulai tumbuh lebih lambat atau kurang tebal, ungkapnya.

      Selain itu, kondisi medis tertentu dan penggunaan beberapa obat yang cenderung menjadi lebih umum pada usia yang lebih tua juga dapat membuat rambut kemaluan menipis, tambah Dr. Ross.

      Meskipun penampilan yang baru ini mungkin membutuhkan penyesuaian, mungkin kamu akan merasa lebih nyaman dengan rambut yang lebih sedikit di area tersebut.

      6. Miss V Mungkin Semakin Pendek dan Menyempit

      Ke depannya, dengan menopause dan hilangnya rangsangan estrogen pada miss V, tidak hanya jaringan menjadi lebih kering tapi juga lebih kecil. "Tanpa estrogen esensial, jaringan vagina dapat menjadi kurang elastis, dan saluran vagina dapat menjadi lebih pendek dan sempit, ungkap Dr. Ross.

      Meskipun pengurangan ukuran miss V ini dapat mengurangi keinginan kamu untuk berhubungan intim (terutama jika itu menjadi lebih menyakitkan), kurangnya aktivitas seksual, termasuk penetrasi dengan penis, mainan seks, atau jari, dapat memperburuk kondisi ini, jelasnya.

      7. Kemungkinan Terjadi Varises

      Sudah menjadi hal yang umum untuk melihat pembuluh darah yang lebih besar dan kebiruan muncul di kaki ketika usia bertambah, tetapi varises di daerah vulva? Ya, varises (yaitu pembuluh darah yang bengkok dan membesar) terjadi terutama pada tungkai dan kaki, tetapi juga dapat muncul di dekat vulva, ungkap Dr. Ross.

      Kamu mungkin melihat pembuluh darah vena yang menonjol ini muncul selama kehamilan. Hal ini terjadi berkat peningkatan aliran darah ke area panggul, yang membuatnya menonjol, menurut Mayo Clinic.

      Faktor risiko lain untuk varises vulva termasuk obesitas dan berdiri dalam waktu yang lama, karena keduanya memberikan tekanan yang berlebihan pada vena di tubuh bagian bawah tubuh kita, jelas Dr. Ross.

      Sekali lagi, efek penuaan pada tubuh kita, termasuk perubahan miss V tidak dapat dihindari, ungkap Dr. Ross. Meskipun tidak semua perubahan itu menyenangkan, sikap dan kepercayaan diri merupakan faktor yang paling penting dalam bagaimana kita memandang bagian tubuh kita yang menua nantinya.

      Pilihan Editor: 10 Penyebab Miss V Gatal, dari Terlalu Banyak Berkeringat hingga Infeksi Jamur

      WIDYA FITRIANINGSIH | LIVESTRONG

      Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika