Ilustrasi wanita merawat tanaman. Freepik.com

ragam

7 Cara Menyelamatkan Tanaman yang Hampir Mati

Minggu, 19 Februari 2023 06:00 WIB
Reporter : Cantika.com Editor : Silvy Riana Putri

CANTIKA.COM, Jakarta - Seringkali, tanaman yang hampir mati atau tampak mati masih bisa diselamatkan. Walaupun tanda-tanda tertentu seperti daun rontok mungkin terlihat mengkhawatirkan, namun kadang kala hal tersebut hanyalah bagian dari proses yang normal. Jika kondisi tersebut sedang dialami tanaman kesayangan kamu, berikut beberapa cara menyelamatkan tanaman yang hampir mati.

Pertama-tama, kita ketahui dulu ciri-ciri tanaman yang masih berpeluang diselamatkan. Mulailah dengan memeriksa batangnya. Batang yang masih hidup akan lentur, tidak rapuh, dan berwarna hijau. Untuk batang tanaman yang tampak seperti kayu, gunakan kukumu untuk mengikis bagian kecil dari kulit kayu dan lihatlah apakah ada jaringan hijau di dalamnya. Kemudian, goyangkan tanaman secara perlahan dari potnya untuk memeriksa akarnya.

Akar yang sehat berwarna putih atau kuning, dan montok. Sementara itu, akar tanaman yang berwarana kecoklatan juga masuk kategori dapat dihidupkan kembali. Namun, jika semua akarnya sudah lembek dan busuk, ini adalah tanda bahwa tanaman tidak bisa diselamatkan lagi.

Berikut cara menyelamatkan kembali tanaman yang hampir mati

1. Hindari Menyiram Tanaman dengan Air yang Berlebihan

Penyiraman yang berlebihan adalah salah satu penyebab paling umum dari kerusakan tanaman hias. Ketika tanah tergenang air, tidak ada ruang bagi udara untuk bergerak melalui tanah, yang dapat menyebabkan akar tanaman tersebut mati dan menjadi layu.

Solusi sederhana dan paling cepat adalah mengurangi jumlah atau frekuensi penyiraman. Biarkan lapisan atas tanah mengering di antara waktu penyiraman. Pastikan juga wadah-wadahnya dikeringkan dengan benar, dan kosongkan wadah penampung jika airnya terendam lebih dari 24 jam.

Menyiram tanaman secara berlebihan dapat menyebabkan pembusukan akar. Jika kamu melihat akar kecoklatan selama pemeriksaan, luangkan waktu untuk merawat tanamanmu dengan gunting yang telah disterilkan, potong akar yang menunjukkan tanda-tanda penyakit, dan tanam kembali pada tanah yang baru.

Setelah itu, mulailah dengan jadwal penyiraman yang lebih ringan untuk memberi tanaman sedikit ruang untuk bernapas.

2. Menghidrasi Tanah yang Kering

Kekurangan air juga dapat menyebabkan tanaman hampir mati. Daun yang layu bisa menjadi tanda kelebihan air, juga kekurangan air. Untuk membedakan keduanya, carilah ujung daun yang kering atau rapuh, atau dedaunan yang menguning di dekat bagian atas tanaman. Keduanya merupakan tanda bahwa tanaman kekurangan air.

Ketika tanah menjadi terlalu kering, akan sulit untuk melembapkan dengan menggunakan penyiram tanaman. Sebagai gantinya, cobalah penyiraman dari bawah, bukan dari bagian atas pot.

Untuk menghidrasi tanaman yang sangat kering, letakkan seluruh pot ke dalam wastafel, bak mandi, nampan, atau ember berisi air. Perendaman memungkinkan tanah menyerap air dari bawah melalui aksi kapiler, yaitu melalui proses seperti menghisap sedotan.

Biarkan tanaman terendam selama 30 menit atau hingga lapisan atas tanah terasa lembap. Setelah direndam, penting untuk membiarkan kelebihan air mengalir keluar dari pot. Biarkan tanaman mengering selama 10-15 menit. Jika menggunakan ember, letakkan tanaman di dalam nampan untuk menampung air yang mengalir.

Penyiraman dari bawah juga bisa menjadi cara yang bagus untuk menyirami tanaman yang sehat, selama kamu memperhatikan waktu dan tidak membiarkannya terendam air terlalu lama.

Baca juga: 4 Kesalahan Umum Merawat Tanaman Dalam Ruangan

<!--more-->

3. Perhatikan Kondisi Akar Tanaman

Akar yang terlalu penuh tidak dapat mengambil cukup air untuk menopang tanaman, sehingga bisa membuat tanaman kering. Sebab akar yang saling menghimpit atau karena tidak ada cukup tanah di dalam wadah untuk menahan kelembapan yang cukup untuk diserap oleh akar.

Selain tanda-tanda kekurangan air, carilah akar yang mengitari tepi wadah selama pengecekan untuk menentukan perlunya pemindahan tanaman.

Sebagai patokan, pilihlah wadah baru yang ukurannya sedikit lebih besar (satu hingga dua inci) dari pot aslinya. Jika akar mengitari wadah atau melilit satu sama lain, longgarkan dan pisahkan secara perlahan. Gunakan tanah pot yang segar dan berkualitas tinggi yang sesuai dengan jenis tanaman, seperti campuran kaktus untuk sukulen.

4. Menggunting Bagian Tanaman yang Layu

Ada beberapa alasan untuk memangkas tanaman. Daun-daun yang kering itu tidak akan pernah kembali normal, dan pemangkasan membantu menghilangkan dedaunan yang mati atau layu. Memangkas batang juga mendorong pertumbuhan baru di bawah titik pemotongan, sehingga menghasilkan daun yang lebih lebat.

Untuk tanaman yang tumbuh terlalu rimbun, potong batangnya hingga sepertiga, dan pangkas batang yang mati hingga ke titik di mana kamu melihat jaringan hijau. Jika batang yang kerempeng sudah memiliki pertumbuhan baru pada pangkalnya, lanjutkan dan buang bagian yang berlebih di ujungnya agar tanaman dapat memfokuskan energinya pada pertumbuhan baru tersebut.

Baca juga: 4 Kiat Merawat Tanaman agar Bisa Bertahan di Cuaca Panas Ekstrem

<!--more-->

5. Membasmi Hama dan Serangga

Carilah tanda-tanda kerusakan akibat serangga saat memeriksa tanaman. Banyak hama tanaman hias yang umum juga dapat dibasmi dengan menyemprot dedaunan dan batang dengan botol semprotan air atau dengan mengalirkannya di bawah aliran air.

Kamu juga bisa mengoleskan sabun dan minyak insektisida secara aman pada sebagian besar tanaman hias untuk membasmi telur-telur hama. Pastikan untuk selalu memeriksa label untuk instruksi dan kompatibilitas sebelum menggunakan produk baru pada tanaman hiasmu.

6. Periksalah Lingkungan Tempat Tanaman Tumbuh

Jika penyebab tanaman hampir mati tidak diketahui dengan jelas, maka periksalah lingkungan tempat tanaman tumbuh. Kemudian, periksa kondisi pertumbuhannya, terlalu sedikit atau terlalu banyak cahaya dapat membuat tanaman tidak tumbuh subur, begitu juga dengan suhu yang salah.

Mulailah dengan mengenal tanamanmu sendiri. Berapa banyak cahaya yang dibutuhkannya? Berapa suhu pertumbuhan yang ideal? Kemudian periksa lingkungan sekitar tanaman. Mungkin tanamanmu berada dalam ruangan yang lembab atau suhu yang tidak sesuai.

7. Hindari Pemupukan yang Berlebihan

Meskipun sangat menggoda untuk memberikan tanaman kita dorongan nutrisi, namun memupuk tanaman yang lemah dapat menyebabkan lebih banyak tekanan stres pada tanaman tersebut. Meski begitu, terkadang kegagalan sebuah tanaman untuk tumbuh subur dapat disebabkan oleh kekurangan nutrisi, meskipun hal ini tidak akan menyebabkan kematian tanaman, cobalah langkah pemulihan lainnya terlebih dahulu dan tunggu hingga tanaman pulih sebelum melanjutkan pemupukan.

Ingatlah bahwa tanaman umumnya tidak perlu dipupuk selama bulan-bulan, apalagi pada saat musim dingin.

Kesimpulannya, butuh beberapa saat untuk menyelamatkan tanaman yang hampir mati. Meskipun kamu mungkin melihat beberapa tanda-tanda pemulihan dalam beberapa minggu, idealnya tanaman membutuhkan waktu satu bulan atau lebih untuk mulai memunculkan pertumbuhan baru.

Pilihan Editor: Ketahui 5 Hal Dasar Merawat Tanaman Aglonema bagi Pemula

WIDYA FITRIANINGSIH | REAL SIMPLE

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika