ilustrasi sel telur (pixabay.com)

kesehatan

Kapan Usia Terbaik Lakukan Pembekuan Sel Telur?

Rabu, 2 Maret 2022 08:00 WIB
Reporter : Cantika.com Editor : Mitra Tarigan

CANTIKA.COM, Jakarta - Proses pembekuan sel telur semakin dilirik wanita Indonesia. Salah satu alasannya adalah karena semakin banyak wanita yang masih sibuk dengan karier dan belum memutuskan untuk memiliki pasangan. Para wanita ini khawatir cadangan sel telur akan terus menurun. "Karenanya , ia ingin menyelamatkan cadangan telurnya terlebih dahulu," kata Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi RS Pondok Indah IVF Centre Upik Anggraheni Priyambodo dalam keterangan tertulisnya pada 23 Februari 2022.

Upik mengatakan tren pembekuan sel telur yang semakin meningkat itu faktor lainnya adalah akibat teknik vitrifikasi alias teknik pembekuan sel telur yang juga semakin berkembang. Salah satu tokoh yang mengumumkan dirinya memutuskan untuk menjalani pembekuan sel telur adalah aktris Luna Maya. Dalam kanal Youtube-nya pada 24 januari 2022, Luna mengatakan bahwa ia sudah terpikir melakukan pembekuan sel telur sejak 2016. Namun baru berniat melakukan prosedur itu pada akhir 2018.

Upik mengatakan sebenarnya ada waktu ideal seorang wanita melakukan pembekuan sel telur, yaitu di usia 20-35 tahun. Salah satu alasannya adalah karena pada kisaran usia ini lah reproduksi wanita sedang mencapai tahap optimal. "Pada wanita berusia di atas 35 tahun, mulai terdapat penurunan pada kuantitas dan kualitas sel telur," katanya.

Ketika wanita berusia di atas 37 tahun, maka kuantitas dan kualitas sel telur pun bisa semakin cepat menurun. "Apalagi jika disertai dengan gangguan kesehatan organ reproduksi yang mempengaruhi kesuburan, seperti memiliki endometriosis, PCOS, atau kista pada ovarium," katanya.

Upik pun menambahkan bahwa walaupun idealnya pembekuan sel telur ini dilakukan sebelum usia 37 tahun, penentuan bisa atau tidaknya seorang wanita menjalani tindakan cryopreservation/pembekuan sel telur, tentunya tetap melalui pertimbangan matang dari indikasi sampai dengan hasil pemeriksaan. "Apabila kualitas sel telurnya masih baik, maka tidak menutup kemungkinan seorang wanita tetap bisa menjalani hal ini meski telah berusia di atas 37 tahun," katanya.

Upik menjelaskan bahwa terkadang usia ovarium seorang wanita belum tentu sesuai dengan usia biologis wanita tersebut. "Hal ini dipengaruhi oleh gangguan kesehatan organ reproduksi yang sudah disebutkan sebelumnya," katanya menjelaskan.

Wanita yang membekukan 10-20 sel telur sebelum usia 35 tahun memiliki peluang 50-70 persen untuk mendapatkan kelahiran hidup. "Angka ini akan menurun seiring dengan meningkatnya usia ketika membekukan sel telur," katanya.

Pembekuan sel telur perempuan bisa terjaga kualitasnya di suhu minus 196 derajat celcius. Pada suhu itu tidak ada batasan waktu penyimpanan karena kualitas sel telur setidaknya dapat dipertahankan 80-90 persen dalam kondisi sama seperti saat dibekukan. "Namun, yang perlu diperhatikan adalah usia sang wanita. Usia dapat menjadi batas waktu pembekuan sel telur ini, karena usia layak hamil adalah sebelum 46 tahun," katanya.

Baca: Cerita Luna Maya Jalani Pembekuan Sel Telur, Awalnya Ingin di Luar Negeri

FADHILAH PRILIA | MT