Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka menyatakan peran perempuan sangat penting dalam kemajuan sistem demokrasi di Indonesia, sebab banyak kaum hawa yang memiliki kemampuan yang baik untuk kemajuan bangsa dan negara.

Info Cantika

DPR Dukung Partisipasi Perempuan yang Ingin Berpolitik

Sabtu, 9 Oktober 2021 15:45 WIB
Reporter : Editor : Tempo.co - DS

INFO CANTIKA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka menyatakan peran perempuan sangat penting dalam kemajuan sistem demokrasi di Indonesia, sebab banyak kaum hawa yang memiliki kemampuan yang baik untuk kemajuan bangsa dan negara. Untuk itu, ia mendukung penuh kepada perempuan yang ingin maju berpolitik.

“Saya berharap kepada kaum muda, khususnya perempuan agar tidak ragu mengambil Langkah politik tentu dengan semangat untuk menyumbangkan kemampuan terbaiknya bagi bangsa dan negara,” kata Diah dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 8 Oktober 2021.

Politisi PDI-Perjuangan itu meminta kepada masyarakat untuk memberikan dukungan kepada setiap perempuan yang ingin maju dalam dunia politik, karena saat ini banyak sektor penting dan lini telah dipimpin oleh perempuan.

Diah mencontohkan, periode ini DPR RI diketuai oleh perempuan yang memimpin 575 anggota dari beragam latar belakang dan perwakilan partai politik. Selain itu, Kementerian Keuangan juga mempunyai pimpinan perempuan yang secara khusus diberikan oleh Presiden untuk memimpin pengelolaan keuangan negara.

“Banyak pemimpin perempuan yang memiliki posisi sangat strategis dalam dunia politik di Indonesia. Misalkan Ibu Puan Maharani, ia menjadi ketua DPR RI kemudian Menteri Keuangan, lalu banyak sekali CEO di seluruh dunia juga dipimpin oleh perempuan,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Diah menginginkan agar generasi muda khususnya perempuan menyiapkan langkah dan strategi terbaik untuk turut berkontribusi bagi negara, meskipun perjalanannya penuh tantangan.

“Saya mengajak masyarakat Indonesia untuk mendukung perempuan yang ingin maju dalam berpolitik jangan dipersulit karena dukungan itu menjadi kunci utama,” pungkas Diah.(*)