Pemenang Puteri Indonesia 2020 Rr Ayu Maulida Putri (tengah) asal Jawa Timur mengangkat piala dengan didampingi Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) dan Ketua Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia (YPI) Putri Kus Wisnu Wardani dalam acara malam puncak di Jakarta, Jumat 6 Maret 2020. Ayu Maulida menjadi pemenang setelah menyisihkan tiga pesaingnya Putu Ayu Saraswati asal Bali dan Jihane Almira Chedid asal Jawa Tengah di babak tiga besar. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

karir

Rahasia Sukses Ayu Maulida Meraih Mahkota Puteri Indonesia 2020

Selasa, 2 Juni 2020 14:50 WIB
Reporter : Eka Wahyu Pramita Editor : Silvy Riana Putri

CANTIKA.COM, JAKARTA - Jalan Raden Roro Ayu Maulida Putri atau Ayu Maulida meraih mahkota Puteri Indonesia 2020 tak selalu mulus. Puteri asal Jawa Timur itu awalnya mengaku insecure atau tidak merasa nyaman dengan kemampuan dirinya. Ia ungkapkan hal dalam sesi bincang "Dignity Social Talk" selama lebih dari satu jam di IGTV selebgram dan penulis Dita Soedardjo pada Jumat, 29 Mei 2020.

Namun beruntungnya, perempuan kelahiran Surabaya 11 Juli 1997 memiliki support system yang baik di dalam setiap langkahnya. Selain peran support system, ia juga menyebutkan agar tidak terlena saat mendapat pujian dan terbuka terhadap masukan apa pun dari orang-orang yang berpengalaman.

"Selain itu, kita juga harus terbuka pada semua masukan dan tidak merasa sempurna karena masih banyak orang lain yang pengalamannya lebih banyak dari kita," ucap anak kedua kedua dari tiga bersaudara ini kepada Dita Soedarjo.

Berikut rahasia sukses Ayu Maulida saat mengikuti beragam kompetisi seperti Puteri Indonesia.

1. Fokus dengan tujuan

Diakui oleh Ayu Maulida awalnya ia sempat mundur saat ingin berlaga di ajang Puteri Jawa Timur. Sebabnya, ia merasa kemampuan orang lain lebih baik dari dirinya, termasuk kepribadian. Namun rasa minder itu lenyap usia ia meminta petunjuk kepada Allah dalam doa dan salat tahajudnya.

"Aku percaya semua terjadi karena sebuah alasan, dan aku juga sudah rilis emosi agar lebih fokus," ucapnya.

2. Mengembangkan keterampilan

Meski di keluarganya tidak ada yang berkarier di dunia model, Ayu Maulida konsisten merintis kariernya sejak kecil. Selain menekuni modelling, ia juga membekali diri dengan ilmu public speaking atau kemampuan berbicara yang baik di depan umum. Sebab, ia merasa tertekan saat berbicara di depan publik.

"Aku kursus saja selama bulan Agustus - November 2019. Belajar face to face langsung sama mentor seminggu sekali atau dua kali, belajar selama empat jam. Kelas ini khusus untuk maju ke Putri Indonesia, jadi tahu apa yang dibutuhkan," ungkapnya.

3. Dukungan dari support system

Dalam mengikuti kompetisi hal terpenting lainnya ialah mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat dan keluarga atau support system.

"Sejauh ini aku dapat dukungan dari keluarga dan teman, jadi tidak ada pengalaman yang tidak menyenangkan. Saat karantina (Puteri Indonesia) dibatasi. Di waktu tertentu kita bisa akses ponsel, kalau misal acara khusus ponsel dikumpulkan," lanjutnya.

4. Harus konsisten dan stabil

Kalau dalam kompetisi, lanjut Ayu, perkembangan kemampuan harus stabil. Jangan semangat di awal saja, tapi juga konsisten mengontrol emosi dari awal sampai final. "Karena akan kelihatan tidak stabil kalau kita merasa menyerah. Jangan lupa juga untuk disiplin dan tepat waktu kalau acara sudah dimulai," Ayu menjelaskan.

5. Menjadi diri sendiri

Bagi Ayu semua perempuan cantik dengan keunikan masing-masing, maka dari itu ia menyarankan agar fokus menjadi diri sendiri, tidak meniru gaya orang lain.

"Caranya ialah fokus sama kelebihan kita karena semua orang kan punya kekurangan. Nah dengan memiliki kelebihan dan kekurangan akan jadi keunikan kita," imbuhnya.

6. Banyak kegiatan

Sebelum sampai di titik Puteri Indonesia, Ayu telah mengikuti beragam kompetisi maupun perhelatan mode. Ia pernah berpartisipasi pada Indonesia Fashion Week 2019, salah satu ajang mode terbesar di Indonesia. Di ajang tersebut, ia meraih penghargaan The Best Catwalk Female Model.

Ia juga pernah menjuarai Asia Model Festival 2019 dan meraih gelar Face of Asia 2019. Dengan mengikuti beragam kompetisi itu, ia sudah mendapatkan sejumlah pengalaman berjuang dan bertahan di bawah tekanan kompetisi.

Selain aktivitas model, Ayu juga memiliki kegiatan sosial bernama Senyum Desa, yang awalnya perkumpulan, tapi kini telah menjadi organisasi. Program Senyum Desa merupakan kegiatan sosial mengajar di pelosok desa, edukasi hidup sehat, dan pelatihan kewirausahaan. Pada kegiatan tersebut, Ayu dan teman-teman terjun membantu pendidikan anak dan pemberdayaan perempuan di desa-desa tertinggal

"Bagi aku benar-benar harus ada cerita yang kita buat. Bring to real action. Langsung berbuat dan efeknya harus ada. Siapkan diri dengan sebaik-baiknya dan terus mencari cara agar dapat mengembangkan kelebihan masing-masing," pungkas Ayu.